Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Kisah Ade Tatang saat Banjir Menghantam Banjaran Bandung: ini Takdir Allah
6 November 2024 20:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Malam itu mestinya menjadi momen berkumpul yang hangat bagi Ade Tatang (59) bersama keluarga dan sanak saudaranya di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Namun, banjir yang melanda Kampung Blok Desa, Banjaran Wetan, Banjaran, Bandung pada Selasa (5/11), membuat mereka melewati malam itu dengan suasana yang berbeda.
Banjir itu kata Ade Tatang menerjang kampungnya begitu cepat, sekitar pukul 18.00 WIB lebih. Air datang dari arah Selatan dan tak ada waktu buat dia menyelamatkan harta benda. Satu-satunya barang yang bisa Ade selamatkan, ialah pakaian yang melekat di tubuhnya.
Yang terpenting ketika itu, ungkapnya, ialah keselamatan 10 anggota keluarga dan saudaranya yang berada di rumah.
“Enggak ada waktu untuk mempersiapkan, atau mengevakuasi barang-barang. Cepat itu airnya,” kata dia.
Hari itu Ade bilang hujan memang turun sejak siang sekitar pukul 14.00 WIB. Curahnya kian waktu kian deras. Tapi tak ada sedikit pun di benak Ade jika banjir akan datang di malam hari.
Selepas Ashar, dia masih sempat mengajar ibu-ibu penduduk setempat mengaji di majelis taklim, sebagaimana rutinitasnya saban hari. Sementara banjir terjadi usai ia salat Magrib.
ADVERTISEMENT
“Kurang 1 jam banjir sampai sekitar 2 meter, lebih dari pintu, hampir nyentuh suhunan (langit-langit). Enggak tahu akan terjadi seperti itu,” ucapnya lirih.
Kini, keluarga Ade mengungsi di rumah saudaranya, untuk bernaung sementara. Rumah Ade sendiri mengalami sejumlah kerusakan. Seperti kaca jendelanya pecah, dindingnya retak-retak.
Sepatu, tas, karpet, meja—barang-barang keluarga Ade yang tak sempat diselamatkan, tampak terserak di teras dari rumah yang berkelir hijau itu. Semuanya terbalut lumpur.
Namun, Ade Tatang tetap tabah menghadapi musibah ini. Memandangnya, semata sebagai kehendak Tuhan.
“Takdir Allah. Tidak bisa ada yang disalahkan. Tidak bisa menyalahkan orang lain. Tidak pemerintah. Ini kejadian bukan buatan manusia,” tuturnya.
Di Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Ade tak menjadi satu-satunya warga terdampak banjir. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), mencatat setidaknya ada 500 kepala keluarga yang terdampak banjir akibat hujan deras di Kecamatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya penanganan pertama, Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengecek langsung ke lokasi dan meminta warga terdampak tidak panik. Dia berjanji memastikan warga tetap aman dan kebutuhannya terpenuhi.
“Kami berharap warga bersabar, kami akan segera lakukan tanggap darurat dari Kabupaten Bandung," ujar Bey Machmudin, dikutip dari keterangan resminya.
Bey juga menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk mengirimkan pompa air guna menyedot genangan, dan alat berat untuk pembersihan material banjir.
Bey juga mengatakan bakal segera berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) untuk perbaikan rumah warga yang rusak.
"Kami akan koordinasi dengan BNPB untuk penggantian rumah-rumah yang rusak," kata Bey.