Kisah Agen First Travel yang Gagal Berangkatkan 1.100 Jemaah

27 Agustus 2017 13:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Istighosah jemaah First Travel. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Istighosah jemaah First Travel. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
First Travel ternyata tidak hanya merugikan calon jemaah saja, tetapi juga ribuan agen yang berada di bawah managemen First Travel. Salah satunya adalah Roza Nazir, agen asal Padang, Sumatera Barat, yang sengaja datang ke Jakarta untuk mengurus nasib seribuan jemaahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya jadi agen sejak 2016 lalu, tapi sebelumnya juga pernah menjadi jemaah, pernah juga menjadi tour leader," ujar Roza memulai kisahnya di serambi Masjid Al Hidayah, Pancoran, Jakarta, Minggu (27/8).
Untuk menjadi agen, Roza diwajibkan membayar Rp 2,5 juta serta mengikuti pelatihan di Jakarta. Kata 'untung' sama sekali tidak pernah terbesit dalam pikirannya saat memulai menjadi agen. Ia hanya ingin membuka jalan bagi saudara seimannya untuk menginjakkan kaki ke Tanah Suci.
"Tadinya memang dijanjikan, untuk setiap jemaah yang berangkat akan diberikan upah Rp 200 ribu untuk promo dan Rp 400 ribu untuk regular. Tapi sampai saat ini enggak ada. Tadinya saya pikir, ya sudah lah, toh itung-itung ibadah setiap ada jemaah yang berangkat melalui saya," jelas Roza.
Roza Nazir, agen FT asal Padang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roza Nazir, agen FT asal Padang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
Namun, siapa sangka, niat mulianya justru menuai petaka. Bau busuk First Travel tercium juga, uang puluhan ribu jemaah yang belum diberangkatkan raib entah ke mana bak ditelan bumi.
ADVERTISEMENT
"Saya mau nangis pun sampai sudah tidak bisa lagi. Air mata saya sudah habis. Kasihan jemaah-jemaah saya, belum lagi yang datang dari daerah. Kasihan," ungkapnya penuh emosi sambil memegang lembaran daftar jemaah umrah.
Roza mengaku sebagian besar jemaahnya berasal dari daerah. Bagi orang daerah, tidak hanya uang paket yang harus dikeluarkan, uang untuk mengurus segala macam administrasi serta transport ke agen cukup menguras kantong.
"Karena jauh dan sulit, banyak yang akhirnya terpaksa menggunakan calo untuk mengurus. Itu mahal sekali jatuhnya. Belum lagi, transportnya, belum lagi macam-macam lagi pengeluarannya," tambahnya.
Roza Nazir, agen FT asal Padang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Roza Nazir, agen FT asal Padang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
Roza mengaku dari 1.400 jemaah dari agen yang dikelola bersama kakaknya, hingga saat ini baru 300 orang saja yang berhasil diberangkatkan. Awalnya, Roza bahkan sempat disemprot jemaahnya yang tak kunjung berangkat. Ia dituduh menyelewengkan uang jamaah.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya jelaskan baik-baik. Karena kan memang ada buktinya. Semua uang jemaah yang masuk ke saya, langsung saya setorkan seluruhnya ke pusat. Jadi saya memang tidak dapat apa-apa. Saya juga korban. Sekarang sudah banyak dibahas di media, semua orang sudah tahu. Jadi memang salahnya ada di pihak First Travelnya," tambahnya.
Roza mengaku akan terus memperjuangkan hak-hak jemaahnya yang merindukan Tanah Suci. Entah bagaimanapun caranya, Roza tetap ingin menjalankan amanahnya kepada para jamaahnya.