Kisah Anak Petani Singkong dari Tana Toraja Berhasil Kuliah Gratis di UGM

16 Juli 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moses Patibang (kanan) bersama bapaknya Natan Kapitong (kiri) yang seorang petani Singkong berpose di depan rumahnya, Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja.  Foto: Dok. Humas UGM
zoom-in-whitePerbesar
Moses Patibang (kanan) bersama bapaknya Natan Kapitong (kiri) yang seorang petani Singkong berpose di depan rumahnya, Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Foto: Dok. Humas UGM
ADVERTISEMENT
Moses Patibang (18 tahun) pemuda asal Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, berhasil berkuliah gratis di Universitas Gadjah Mada (UGM). Putra dari Natan Kapitong (55) seorang petani singkong dan ojek panggilan ini mendaftar lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
ADVERTISEMENT
Kepastian diterima di UGM ini tiba pada 26 Maret lalu, saat itu Moses tengah di gereja. Usai ibadah dia melihat ponselnya dan mendapat kabar dirinya diterima di UGM.
Tak hanya Moses, pada jemaat dan pendeta di gereja tersebut menyambut haru. Moses menjadi satu-satunya lulusan SMA Negeri 3 Toraja yang tahun ini diterima berkuliah di UGM. Gembira juga dirasakan sang ayah.
"Saya ingin memiliki kemampuan berbicara di depan publik yang baik seperti Najwa Shihab dan kalau sudah lulus kelak saya bercita-cita ingin menjadi Dosen," kata Moses dalam keterangan yang diterima kumparan, Selasa (16/7).
Moses telah bercita-cita kuliah di UGM sejak SMP. Kini dia berhasil diterima di prodi Ilmu Komunikasi Fisipol UGM. Dia yang terdaftar di penerima KIP Kuliah mendapatkan subsidi UKT 100 persen.
ADVERTISEMENT
Moses sendiri selalu meraih peringkat lima besar di bangku sekolah. Prestasi terus dia jaga agar bisa lolos seleksi SNBP.

Penghasilan Ayah Sekitar Rp 500 Ribu per Bulan

Moses Patibang (kanan) bersama bapaknya Natan Kapitong (kiri) yang seorang petani Singkong berpose di depan rumahnya, Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Foto: Dok. Humas UGM
Kediaman Moses jauh dari kota dan pemukiman warga. Untuk sampai ke sana, harus jalan kaki melewati jalan setapak berbatu dan terkadang berlumpur.
Sang ayah sudah jadi orang tua tunggal sejak lima tahun terakhir. Penghasilan ayah tiga orang anak ini sekitar Rp 500 ribu per bulan. Anak pertamanya bekerja sebagai buruh bangunan di Papua, sementara anak keduanya berkuliah di kampus swasta di Toraja.
Capaian ini merupakan persembahan Moses kepada sang ibu yang telah tiada.
"Terima kasih mama telah merawat saya dari kecil hingga saya bertumbuh menjadi pribadi yang kuat, tanpa kehadiran mama di hidup saya hanya sebutir debu yang tidak berarti dan ini saya persembahkan untuk mama saya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pesan dari sang ibu untuk selalu rajin dan giat menggapai cita-cita selalu Moses pegang.

Pesan Sang Ayah

Sementara itu, meski harus sendirian Natan mengaku bahagia karena Moses telah mencapai cita-citanya. Dia pun berharap Moses bisa lulus tepat waktu. Pesannya, Moses tak boleh lupa dengan Tuhan.
"Moses tidak akan berada di titik ini tanpa campur tangan Tuhan," kata Natan.
Subsidi UKT 100 persen pun menurut Natan amat berarti bagi keluarganya. "Karena secara ekonomi kami tidak mampu, pendapatan kami di bawah Rp 500 ribu setiap bulan," ujarnya.