Kisah Anjing Wiener Menempuh 1.600 Km untuk Bertemu Kembali dengan Majikannya

2 September 2020 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anjing di Bandar Udara.  Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anjing di Bandar Udara. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Seekor anjing berjenis wiener melakukan perjalanan sejauh 10 ribu mil atau 1.600 kilometer dari Amerika Serikat ke Australia.
ADVERTISEMENT
Anjing bernama Pipsqueak atau biasa dipanggil Pip itu awalnya ditinggalkan di Carolina Selatan, AS karena pemiliknya keluarga Eilbeck berlayar keliling dunia dan pulang ke Australia.
Karena pandemi virus corona perbatasan negara ditutup dengan cepat hal ini membuat Guy Eilbeck, Zoe dan kedua anak mereka Cam dan Max harus segera melakukan perjalanan karena hanya memiliki waktu 48 jam setelah berlabuh di Hilton Head Island, Carolina.
Aturan impor hewan peliharaan Australia yang ketat membuat anjing Pip tidak bisa ikut dengan mereka. Sehingga keluarga itu menitipkan anjing kesayangan mereka pada seorang teman, karena rencananya perjalanan hanya enam minggu.
Zoe mengatakan bahwa membawa pulang anjingnya memakan proses yang panjang dan berlarut-larut karena peraturan perbatasan Australia yang sangat ketat.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu kami harus mengimpor Pip dan dia harus melakukan karantina 10 hari," kata Zoe kepada CNN.

Pandemi menyulitkan birokrasi pengiriman hewan lintas negara

Zoe merencanakan untuk menerbangkan anjing Pip dari pulau Vanuatu menuju ke Sydney. Namun hal itu terganjal dengan aturan terkait pandemi virus corona.
Keluarga Eilbeck memutuskan untuk pergi ke Carolina Selatan untuk menemukan tempat berlabuh yang aman untuk kapal pesiar mereka-dan untuk Pip.
Pada 27 Maret, Zoe menyewa mobil dan menempuh perjalanan delapan jam ke North Carolina, di mana dia menyerahkan anjing itu kepada temannya Lynn Williams sebelum keluarganya mengejar penerbangan kembali ke Sydney.
Sayangnya, Williams sudah memiliki dua anjing di peternakan dan tidak dapat memelihara anjing lain untuk waktu yang lama, jadi dia mengiklankan seseorang untuk menggantikannya mengurus Pip. Hingga akhirnya anjing itu dititipkan kepada Ellen Steinberg melalui sebuah iklan.
ADVERTISEMENT
"Saya mendengar bahwa sebuah keluarga yang tinggal di perahu meninggalkan anjingnya dan terbang kembali ke Australia dan membuat saya penasaran siapa mereka," kata Steinberg.
"Tapi begitu saya berbicara dengan mereka, saya menyadari mereka sangat peduli pada anjingnya,” lanjut Steinberg.
Sementara Steinberg merawat Pip, Zoe terus berusaha menangani dokumen pengiriman anjing sembari memantau kondisi pip lewat video yang dikirim Steinberg. Zoe mengatakan birokrasi pengiriman hewan menjadi lebih sulit karena pandemi corona.
"Untuk pengiriman anjing dari Amerika, Anda perlu mendapatkan pernyataan AS yang menyatakan bahwa anjing tersebut dalam keadaan sehat dan telah menjalani tes darah khusus untuk menangani rabies," jelas Zoe.
Steinberg pun harus sering membawa pip ke dokter hewan untuk keperluan administrasi, vaksinasi dan lainnya. Mereka pun akhirnya mendapat izin pengiriman anjing ke Australia, menggunakan maskapai Qantas.
ADVERTISEMENT
Namun malang, Qantas tidak bisa lagi menerbangkan anjing ke Australia.
Kemudian Zoe mendapat kabar soal pengiriman anjing yang bisa dilakukan dari Los Angeles ke Auckland, Selandia Baru menggunakan perusahaan transportasi hewan peliharaan Australia, Jetpets.
Stenberg yang sudah merawat pip selama 3 bulan lamanya akhirnya memberikan pip kepada rekan Zoe bernama Stacey Green yang tinggal di North Carolina
Masalah kembali muncul karena penerbangan dari North Carolina ke Los Angeles banyak yang tidak beroperasi.
Zoe pun akhirnya memposting di media sosial mencari siapa saja yang bepergian dari pantai timur ke barat, hingga akhirnya tulisan Zoe dibaca oleh Melissa Young yang bekerja untuk yayasan penyelamatan anjing The Sparky Foundation.

Perjalanan Melintasi Benua

Pip kemudian diserahkan ke Jetpets, malam itu semua deklarasi dan dokumen diurus, sebelum menerbangkannya dari Los Angeles ke Auckland.
ADVERTISEMENT
Pip lalu tiba di Auckland pada tanggal 23 Juli, dan menjalani karantina semalaman sebelum terbang ke Melbourne, di mana dia menghabiskan 10 hari lagi di karantina.
Dia dijadwalkan terbang ke Sydney pada 3 Agustus, tetapi negara bagian Victoria memberlakukan lockdown yang ketat begitu Pip tiba, dan perbatasan antara Victoria dan New South Wales ditutup.
Hingga akhirnya kisah perjalanan Pip untuk bertemu keluarga Eilbeck diangkat oleh media Sydney Morning Herald yang akhirnya membantu pip pulang.
Ketika Pip akhirnya tiba di Bandara Sydney pada 11 Agustus, lima bulan setelah terakhir kali mereka melihatnya, keluarga Eilbeck ada di sana untuk menyambutnya, bersama dengan kru film dan beberapa reporter lokal. Pertemuan itu menjadi pertemuan yang emosional.
ADVERTISEMENT
"Ketakutan terbesar kami adalah bahwa dia tidak akan mengingat kami setelah sekian lama," kata Zoe.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona