Kisah Balita Selamat Usai 16 Jam Terkubur Reruntuhan Saat Banjir Bandang Brasil

25 Maret 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balita di Rio de Janeiro yang selamat saat banjir bandang, Sabtu (23/3/2024). Foto: Bruna Prado/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Balita di Rio de Janeiro yang selamat saat banjir bandang, Sabtu (23/3/2024). Foto: Bruna Prado/AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banjir bandang melanda dua negara bagian Brasil, Rio de Janeiro dan Espirito Santo, Sabtu (23/3). Bencana yang diawali badai dan hujan lebat itu menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas.
ADVERTISEMENT
Di Rio, jumlah korban tewas mencapai 8 orang—4 di antaranya adalah korban ambruknya rumah di Kota Petropolis.
Di tengah puing-puing rumah itu ternyata ada seorang anak perempuan berusia 4 tahun yang masih hidup, kendati telah terkubur lebih dari 16 jam.
Ayahnya ditemukan tewas di sampingnya. "Sang ayah dengan heroik melindungi gadis itu dengan tubuhnya," kata seorang tetangga kepada jurnalis AFP.
Kakek dari balita tersebut, Roberto Napoleão, merasakan pedih yang begitu mendalam atas tragedi ini. "Anda tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya kehilangan seorang putra," katanya seperti dikutip dari AP.

100 Orang Dievakuasi

Puing-puing rumah di Petropolis, Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (23/3/2024). Foto: Bruna Prado/AP Photo
Wali Kota Petropolis dan Gubernur Rio de Janeiro telah memperingatkan warga tentang potensi banjir ini sejak Kamis (21/3).
"Banjir terjadi setiap tahun, setidaknya satu kali. Namun tahun ini sudah terjadi banjir ketiga," ujar seorang warga dari Duque de Caxias.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, hampir 100 orang telah dievakuasi dari lokasi bencana di Rio. Anjing pelacak pun dikerahkan membantu tim gabungan.

Lebih Parah di Espirito Santo

Banjir setelah topan melanda kota-kota selatan, di Venancio Aires, Rio Grande do Sul, Brasil, Selasa (5/9/2023). Foto: Diego Vara/REUTERS
Sementara itu, jumlah korban tewas di Espirito Santo sudah mencapai 17 orang.
Kota yang terdampak parah adalah Mimoso do Sul, yang berpenduduk hampir 25.000 jiwa: Banjir telah menewaskan 15 orang.
"Saya belum pernah melihat banjir seperti ini," kata seorang warga bernama Michelly Oliveira, kepada AFP.
Meski permukaan air telah menyurut, Gubernur Espirito Santo, Renato Casagrande, menggambarkan situasi ini sebagai kekacauan.
Setidaknya 5.200 orang telah dievakuasi dari rumah mereka.