Kisah 'Bayi Ajaib' Gempa Turki: 5 Hari Tertimbun, 2 Bulan Terpisah dari Ibu

4 April 2023 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap hitam mengepul dan bangunan rusak dan runtuh akibat gempa di Iskenderun, Turki, Selasa (7/2/2023).  Foto: Serday Ozsoy/Depo Foto/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Asap hitam mengepul dan bangunan rusak dan runtuh akibat gempa di Iskenderun, Turki, Selasa (7/2/2023). Foto: Serday Ozsoy/Depo Foto/via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para pekerja sosial Turki memanggil bayi perempuan berusia 3 bulan itu "Gizem" atau si Bayi Ajaib. Julukan itu bukan tanpa sebab: Gizem tetap selamat setelah terkubur di bawah reruntuhan bangunan selama 128 jam atau hampir sepekan saat gempa besar mengguncang rumahnya di Provinsi Hatay, Turki, awal Februari 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Dilansir CBS News, saat itu, petugas yakin Gizem adalah satu-satunya yang selamat di keluarganya. Ibu Gizem diperkirakan meninggal di bawah reruntuhan akibat gempa Turki. Bayi itu lalu dibawa ke fasilitas negara untuk dirawat.
Namun tiba-tiba, seseorang datang dan mengaku sebagai anggota keluarga Gizem. Setelah dilakukan tes DNA, petugas menemukan bahwa ibu bayi ini, Yaseming Besdag, ternyata masih hidup dan sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Adana.
Setelah tertimbun 128 jam, dan terpisah selama 54 hari, bayi mungil ini akhirnya bisa kembali bertemu dengan ibunya. Momen mengharukan ini juga diunggah oleh Menteri Sosial Turki, Derya Yanik, di media sosialnya.
"Melihat kebahagiaan mereka adalah momen emosional dan indah bagi kami. Menyatukan seorang ibu dan anaknya adalah salah satu hal yang paling berharga di dunia," kata Yanik dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk menyatukan ibu dan anak itu, Yanik harus menerbangkan si bayi menggunakan pesawat pribadi dari Ankara ke Adana. Si ibu, Yaseming Besdag, yang masih terbaring di tempat tidur, langsung menangis terharu saat Yanik menyerahkan si bayi ajaib itu ke pelukannya.
Yaseming dan bayinya merupakan satu-satunya yang selamat di keluarga mereka. Suami dan dua anak laki-laki Yaseming tewas saat gempa besar itu melanda Turki.
Hingga saat ini, masih ada 135 orang anak yang masih dirawat negara pasca-gempa. Sebanyak 33 anak di antaranya masih belum diketahui identitasnya karena masih terlalu kecil atau tidak bisa mengidentifikasi diri mereka sendiri.
Selain itu, ada 1.774 anak yang sudah dikembalikan ke keluarga mereka setelah sempat terpisah di tengah kekacauan gempa bumi.
ADVERTISEMENT