Kisah Bocah 10 Tahun di China Jadi Tulang Punggung 2 Adiknya

28 Januari 2018 15:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembaca melihat foto Xiao Ying (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembaca melihat foto Xiao Ying (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bila pada umumnya masa kanak-kanak dihabiskan untuk bermain bersama teman-teman, hal itu tidak berlaku bagi Xiao Ying, bocah asal China yang harus mengisi hari-harinya dengan menjadi tulang punggung untuk kedua adiknya.
ADVERTISEMENT
Ayah Ying sudah lama meninggal karena sakit kanker dan ibunya pergi tanpa pesan, meninggalkan Ying dan adik-adiknya yang berusia sekitar 7 tahun. Di rumah yang beralamat di Nantang, Kecamatan Guangdong, China, Ying rutin melakukan pekerjaan rumah tangga. Ia bahkan pandai memasak dan selalu mengantarkan kedua adiknya ke sekolah, layaknya tugas seorang ibu terhadap anaknya.
Pembaca melihat foto Xiao Ying (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembaca melihat foto Xiao Ying (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Dikutip dari Viral4real, Minggu (28/1), menjadi tulang punggung ternyata merupakan keinginan Ying. Padahal sejak awal kedua adiknya sudah diminta pamannya untuk diadopsi, sehingga Ying tak perlu lagi mengurusnya.
Namun Ying menolak dengan alasan tak ingin merepotkan pamannya. Ia juga bersumpah akan terus berusaha untuk menggantikan peran ibu dan ayahnya serta tidak akan membiarkan adiknya diadopsi orang lain.
Pembaca melihat foto Xiao Ying (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembaca melihat foto Xiao Ying (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Meski mereka tinggal bersama pamannya di rumah, Ying tetap memiliki daftar tugas yang padat setiap hari. Mulai dari memasak, mencuci pakaian, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya. Ying juga tak lupa untuk mengajari adik-adiknya segala hal, termasuk cara menyikat gigi dan belajar di sekolah.
ADVERTISEMENT
Yang lebih menakjubkan, meski bocah 10 tahun itu sibuk dengan pekerjaan rumah, ia tetap mempertahankan prestasinya di sekolah. Ia selalu mendapatkan nilai yang bagus dan termasuk dalam salah satu murid teladan di sekolahnya.
Pembaca melihat foto Xiao Ying (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembaca melihat foto Xiao Ying (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Mengetahui kehidupan Ying yang memilukan, pihak sekolah akhirnnya mengadakan aksi sosial serta memberikan sumbangan. Banyak orang yang antusias menyumbangkan uang dan kebutuhan sehari-hari setelah mengetahui kisah sedih Ying.