Kisah Bocah di Kaltim Isoman Seorang Diri Usai Orang Tua Meninggal karena Corona

22 Juli 2021 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi karantina COVID-19 Foto: Dok. Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi karantina COVID-19 Foto: Dok. Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Vino, seorang bocah berusia 10 tahun asal Kampung Linggang Purworejo, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, harus menjalani hidup sebatang kara.
ADVERTISEMENT
Orang tua Vino meninggal dunia karena corona. Sementara itu, ia masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya seorang diri karena terkonfirmasi COVID-19.
Untuk mencukupi kebutuhannya, ia dibantu oleh tetangga beserta keluarganya. Mereka bergantian mengawasi Vino dari halaman rumah bocah tersebut.
Salah satu anggota karang taruna, Mistari, mengatakan ayah Vino terkonfirmasi corona setelah muntah-muntah karena gejala tipes. Ayah Vino kemudian dibawa ke sebuah puskesmas pada 12 Juli 2021. Oleh puskesmas, dia dirujuk ke rumah sakit.
Rumah Vino, seorang bocah berusia 10 tahun asal Kampung Linggang Purworejo, Kaltim, yang harus isolasi sendiri karena orang tuanya meninggal. Foto: Dok. Mistari
"Dirujuk ke RSUD Harapan Insan Sendawar. Lalu ibunya Vino dites swab, terkonfirmasi COVID-19. Akhirnya pihak keluarga mengambil saran dirawat di rumah sakit karena ibu Vino itu waktu itu mengandung lima bulan," ujar Mistari kepada kumparan, Kamis (22/7).
ADVERTISEMENT
Hanya saja, saat menjalani perawatan, kondisi kedua orang tua Vino tersebut drop. Hingga akhirnya keduanya meninggal dunia dalam waktu yang berdekatan.
"Pada 19 Juli pagi, ibu Vino mengembuskan napas terakhir. Dan sebenarnya ayah Vino mulai membaik. Mengetahui istrinya meninggal, kondisinya makin drop. Akhirnya [meninggal] 20 Juli pas Lebaran Haji," jelas Mistari.
Mendengar kabar orang tuanya meninggal, Vino pun terkejut. Ditambah, ia tengah menantikan adiknya. Sementara itu, ia juga harus menjalani isolasi seorang diri karena juga terkena corona.
"Kalau malam, ada yang menemani. Beberapa anggota komunitas penjual pentol dan paman Vino menemani bergantian. Kita tidur di depan teras rumah. Vino tidur di ruang tengah," ujar Mistari.
Dalam kesehariannya, ayah Vino berjualan makanan pentol keliling. Sementara itu, ibunya sebagai ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan Vino, Mistari dan sejumlah temannya menggalang dana dari lingkungannya. Bantuan tersebut digunakan untuk membantu Vino.
Donasi untuk Vino bisa dikirimkan melalui akun rekening Bank Kaltimtara 0112907947 atas nama Karang Taruna Margo Mulyo.
"Kami membuka share di media yang khusus untuk lingkungan kampung ini saja. Tapi ada beberapa teman yang share [ke tempat lain]," tambahnya.
Untuk saat ini, kondisi Vino mulai berangsur membaik. Banyak orang yang memberikan dukungan serta semangat. Selain itu, tetangganya juga terus memantau kondisi Vino.
"Pertama ibunya meninggal dia syok. Kok mamak duluan sama adek. Gimana Vino, Vino sendirian," ujar Mistari menirukan Vino.