Kisah Budi, Urung Naik Lion Air JT-610 Bareng Ravi dan Riyan

1 November 2018 19:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budi Iswanto kerabat korban Lion Air. (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budi Iswanto kerabat korban Lion Air. (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ravi Andrian dan Riyan Aryandi menjadi korban jatuhnya Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) pagi. Pada Minggu (28/10) malam, keduanya sempat menyaksikan pertandingan Timnas U-19 Indonesia melawan Timnas U-19 Jepang di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Budi Iswanto, kerabat kedua korban, menjelaskan Ravi dan Riyan menonton pertandingan tersebut bersama dirinya. Ketiganya merupakan fans berat dari Timnas U-19 Indonesia.
“Kita antusias, kita fanatik Timnas. Perihal menang atau kalah yang penting kita dukung, berhubung Timnas kita antusias kita menikmati pertandingan,” jelas Budi ditemui di Posko Lion Air di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (1/11).
Firza Andika pemain U-19 Indonesia di perempat final AFC U-19 Championship. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Firza Andika pemain U-19 Indonesia di perempat final AFC U-19 Championship. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Keseruan ketiganya menyaksikan timnas berlaga masih terpaku diingatan Budi. Ia tak pernah menyangka keseruan itu menjadi malam terakhir bagi mereka bersuka cita bersama.
Ravi dan Riyan tiba di Jakarta pada Sabtu (27/10). Selain menonton sepak bola, ada juga pekerjaan yang mereka harus lakukan di Jakarta.
Usai menonton pertandingan, Senin (29/10) pagi, Budi mengantarkan Ravi dan Riyan ke Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang. Mereka menaiki Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang dengan jam penerbangan pukul 06.10 WIB. Penerbangan itu dipilih lantaran mereka ingin mengejar waktu masuk kerja pada pukul 08.00 WIB.
E-Ticket pesawat Lion Air. (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
E-Ticket pesawat Lion Air. (Foto: Irish Tamzil/kumparan)
Akan tetapi, Budi mengungkapkan, ada hal yang tak biasa dari sikap Ravi dan Riyan saat hendak memasuki bandara. Keduanya menyalami Budi.
ADVERTISEMENT
“Saya antar ke bandara, enggak biasanya dia berjabat tangan dulu, habis itu bilang hati-hati di jalan. Biasanya say goodbye saja, sudah,” katanya.
Awalnya, Budi mengatakan sebenarnya hendak ikut dalam penerbanganan yang sama dengan Ravi dan Riyan untuk kembali ke Pangkalpinang. Namun niatan itu pupus usai dirinya mendapatkan tugas mendadak dari kantor.
“Sebenarnya saya juga akan ikut di penerbangan itu, tapi saya tiba-tiba ada tugas di kantor pusat Senin sore. Coba kalau bareng sama saya kan enggak begini,” pungkasnya.