Kisah di Balik Foto Viral Pengeroyokan Pria Muslim di India

27 Februari 2020 12:13 WIB
Sekelompok pria memukul Mohammad Zubair, saat aksi demonstrasi di New Delhi, India. Foto: REUTERS/Danish Siddiqui
zoom-in-whitePerbesar
Sekelompok pria memukul Mohammad Zubair, saat aksi demonstrasi di New Delhi, India. Foto: REUTERS/Danish Siddiqui
ADVERTISEMENT
Sebuah foto aksi kekerasan di New Delhi, India, ramai dibagikan di media sosial. Dalam foto tersebut, seorang pria Muslim meringkuk di tanah dalam keadaan tubuh berdarah. Di sekelilingnya beberapa orang memukulinya dengan kayu, atau menendangnya.
ADVERTISEMENT
Pria tersebut terlihat tidak berdaya. Sebuah foto dari sisi lain memperlihatkan wajah pria tersebut berdarah, dalam posisi bersujud, wajahnya terlihat putus asa. Sementara kaki-kaki dan pentungan penyerangnya terlihat semua mengarah ke tubuhnya.
Foto itu diambil oleh Danish Siddiqui, fotografer Reuters, pada Senin (24/2) lalu. Pria nahas dalam foto itu adalah Mohammad Zubair, 37, warga New Delhi. Zubair berhasil selamat dan menceritakan kisahnya.
Seekor anjing duduk di antara puing-puing usai kericuhan pada aksi demonstrasi di New Delhi, India, (26/2) Foto: REUTERS / Adnan Abidi
Kepada Reuters dia mengaku ketika itu tengah dalam perjalanan ke masjid di utara New Delhi. Tiba-tiba, dia berpapasan dengan kerumunan besar orang yang tengah berdemo, diduga dari organisasi Hindu pendukung pemerintah. Zubair ketakutan dan mengubah rute perjalannya menuju sebuah underpass, tapi ini adalah awal dari penyiksaan terhadap dirinya.
ADVERTISEMENT
Di perjalanan tersebut, dia diserang oleh puluhan pemuda. Tidak lama kemudian, dia mendapatinya tersungkur di tanah, dikerubuti dari berbagai sisi. Darah mengalir dari kepalanya, baju putihnya berubah merah. Dia mengira akan mati.
Kondisi masjid yang terbakar usai bentrokan amandemen hukum kewarnegaraan India di New Delhi, India, Rabu (26/2). Foto: AFP/Sajjad HUSSAIN
"Mereka melihat saya sendirian, mereka melihat saya pakai peci, berjenggot, shalwar kameez (baju Muslim) dan melihat saya sebagai Muslim. Mereka lalu mulai menyerang saya, meneriakkan slogan-slogan. Manusia seperti apa mereka?" kata Zubair kepada Reuters.
Ketika ditemui Reuters, kepala Zubair dibalut perban yang sudah memerah. Kedua dengkulnya juga dibalut tebal dengan perban. Dari tubuhnya yang telanjang dada terlihat memar-memar bekas pemukulan. Dia sudah ada di tempat yang aman.
Luka pada tubuh Mohammad Zubair, setelah menjadi korban pemukulan saat aksi demonstrasi di New Delhi, India. Foto: REUTERS/Danish Siddiqui
Zubair berhasil selamat setelah beberapa kawannya warga Muslim mendapatinya jadi bulan-bulanan. Mereka kemudian melempari massa penyerang dengan batu sebelum akhirnya menyeret Zubair ke tempat aman.
ADVERTISEMENT
Pria yang bekerja serabutan ini lalu dilarikan ke rumah sakit. Dia boleh pulang pada Senin malam setelah dapat perawatan.
"Saya berpikir ketika itu 'saya tidak akan selamat'. Saya kemudian ingat kepada Allah," kata Zubair.
Mohammad Zubair, korban pemukulan saat aksi demonstrasi di New Delhi, India. Foto: REUTERS/Danish Siddiqui
Zubair adalah salah satu yang beruntung. Namun konflik antaragama di India telah merenggut nyawa 27 orang, mereka tewas akibat tertembak, terbakar, atau korban pemukulan. Korban luka mencapai ratusan orang, dari kedua kubu Muslim dan Hindu. Sebuah masjid dibakar dalam bentrok tersebut.
Bentrokan diawali dengan protes warga Muslim terhadap Undang-undang Amandemen Kewarganegaraan atau CAA India. Protes skala kecil ini mendapatkan serangan dari massa Hindutva, organisasi Hindu sayap kanan India pendukung pemerintahan Narendra Modi.
Polisi menaiki truk di daerah yang dilanda kerusuhan setelah bentrokan berdemonstrasi menentang undang-undang kewarganegaraan baru di New Delhi, India, (26/2) Foto: REUTERS / Adnan Abidi
Massa menentang CAA yang dinilai anti-Muslim dan mendiskriminasi pendatang Muslim, serta menyimpan agenda Modi untuk menjadikan India sebagai negara Hindu.
ADVERTISEMENT
Undang-undang tersebut memberikan kewarganegaraan untuk pemeluk enam agama minoritas dari tiga negara, yakni Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan. Enam agama tersebut adalah Hindu, Sikh, Buddha, Jainisme, Parsi, dan Kristen.