Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kisah di Balik Jokowi Pilih Baju Adat NTT saat Pidato Kenegaraan 14 Agustus
15 Agustus 2020 18:46 WIB
ADVERTISEMENT
Jelang HUT RI, Presiden wajib hadir dalam Sidang Tahunan MPR/DPR untuk menyampaikan pidato kenegaraannya. Uniknya, Presiden Jokowi dalam beberapa tahun terakhir ikut menyita perhatian dengan baju-baju adat yang dikenakan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, saat Sidang Tahunan MPR 2017 mengenakan baju adat Bugis, lalu pada 2018 Jokowi-Jusuf Kalla absen dan kompak mengenakan jas, dan baru 2019 Jokowi kembali mengenakan pakaian adat, yakni Sasak dari NTB.
Dan tahun ini, dalam sidang tahunan yang berlangsung Jumat (15/8) kemarin, Jokowi hadir di Gedung DPR dengan mengenakan pakaian adat suku Sabu asal NTT .
Terlihat Jokowi mengenakan pakaian adat dari Sabu seperti topi, kain tenun yang disilangkan di bagian dada dan juga digunakan sebagai sarung. Penampilannya pun dilengkapi dengan aksesoris kalung dan sabuk berwarna emas.
Sementara di bagian dalamnya, ia mengenakan pakaian kemeja lengan panjang dan masker dengan warna hitam.
Rupanya, ada cerita menarik di balik pilihan pakaian adat yang dikenakan Jokowi dalam acara kemarin.
ADVERTISEMENT
Jokowi Minta Pilihkan Baju Adat yang Belum Terlalu Dikenal
Sespri Jokowi, Anggit Noegroho, mengungkapkan sebenarnya setiap tahun pihaknya menyiapkan baju adat untuk dikenakan orang nomor satu di RI itu. Namun, tahun ini, Jokowi memberikan instruksi khusus agar pakaian yang dikenakannya berasal dari suku yang belum dikenal banyak masyarakat.
"Setiap tahun tugas kami di Sespri kan memang menyiapkan baju adat yang akan dipakai Bapak Presiden. Tahun ini kita siapkan juga. Arahan Presiden, kali ini beliau ingin mengangkat baju-baju adat dari suku-suku yang belum banyak dikenal, belum banyak terekspos," ujar Anggit, Sabtu (15/8).
Anggit menjelaskan alasan Jokowi, karena bapak tiga anak itu ingin masyarakat lebih mengetahui keberagaman suku dan budaya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Atas permintaan itu, Anggit dan timnya mengumpulkan beberapa pilihan baju adat. Jokowi pun akhirnya memilih pakaian adat NTT, Suku Sabu.
"Supaya masyarakat menjadi tahu dan kenal betapa banyak dan beragamnya budaya khususnya baju adat dari Tanah Air kita ini. Kemudian kami kumpulkan data, kami seleksi, ada beberapa alternatif yang disampaikan. Setelah didiskusikan, beliau akhirnya pilih baju adat dari Sabu," jelasnya.
Didatangkan Langsung dari NTT
ADVERTISEMENT
Setelah itu, timnya langsung menghubungi istri Gubernur NTT, Julie S. Laiskodat, yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda NTT. Pihaknya berkoordinasi untuk penyediaan baju adat seperti yang diminta Jokowi.
"Baju adat itu asli dari para pengrajin di Sabu, kami menerima apa adanya dari sana, tidak memodifikasi apa pun," kata dia.
Menurut Anggit, baju adat Sabu itu tak dibuat secara khusus bagi Jokowi. Selain itu, pakaian hingga aksesoris, seperti ikat kepala, juga didatangkan langsung dari Pulau Sabu, NTT.
ADVERTISEMENT
"Tidak dibuat khusus untuk Bapak Presiden. Kain tenun didatangkan langsung dari Sabu, juga ikat kepala dan aksesorinya. Kalau baju dan celana hitam memang punya bapak sendiri," tandas Anggit.
Bagaimana menurut Anda penampilan Presiden Jokowi?
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona