Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu saksi mata, Didi Suswandi (42), bercerita mayat dalam koper itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB oleh Adang. Adang adalah pengemudi ojek pangkalan yang sedang melintas di lokasi.
"Ada tukang ojek namanya Kang Adang, dia samperin saya di sini, saya lagi di kebun. Dia bilang ada nemu koper di bawah pohon, dia bilang kayak ada bangkai di dalam kopernya," kata Didi saat ditemui di rumahnya, Senin (11/11).
Mendengar hal itu, Didi langsung bergegas ke lokasi temuan koper yang berjarak hanya sekitar 500 meter jika berjalan menyusuri tepi jurang di belakang rumahnya. Sepanjang perjalanan, bau menyengat yang keluar dari koper sudah tercium oleh Didi. Terlebih ketika ia mendekati koper travel berwarna biru tua yang tergeletak di pangkal pohon yang kerap disebut pohon Aprika oleh warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Sambil menahan bau tidak sedap yang keluar dari dalam koper, Didi mendekat. Di situlah kemudian ia dikagetkan dengan kaki manusia yang keluar dari sela-sela resleting koper.
"Jadi begitu sampai, saya lihat ada kaki manusia itu nongol (menyumbul) dari sela-sela resleting. Makanya saya juga yakin kalau di dalam koper itu bangkai orang karena lihat kaki keluar," terang Didi.
Tak lama berselang, istri Didi, Liawati (35), menyusul datang ke lokasi. Mengetahui ada temuan mayat, Lia berinisiatif melaporkan kejadian itu ke Polsek Nanggung. Menggunakan motor, Lia bergegas menuju Polsek Nanggung yang jaraknya sekitar 12 kilometer dari lokasi untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Jadi memang istri saya yang lapor ke polisi. Dia sendiri pakai motor ke sana. Saya sama Kang Adang di lokasi. Di lokasi langsung ramai itu," terang Didi.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, anggota Polsek Nanggung tiba di lokasi. Sejumlah saksi dimintai keterangan. Sementara mayat dalam koper dievakuasi.
"Mayatnya laki-laki. Badannya dilakban, terus dibungkus selimut warna merah, terus dibungkus plastik warna hitam dua lapis," kata Didi.