Kisah Firmansyah, Bangkit dari Trauma Tsunami Aceh dan Meraih Sukses

26 Desember 2017 10:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firmansyah Asnawi korban tsunami (Foto: Dok Pribadi Firmansyah Asnawi)
zoom-in-whitePerbesar
Firmansyah Asnawi korban tsunami (Foto: Dok Pribadi Firmansyah Asnawi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004, telah banyak meninggalkan luka mendalam. Salah satunya, Firmansyah Asnawi yang tinggal di daerah Banda Aceh saat tsunami.
ADVERTISEMENT
Saat musibah itu terjadi, Firmah masih duduk sekolah kelas IX SMA. Sampai kini ingatannya akan peristiwa tersebut belum pudar. Namun bukan berarti ia belum bangkit dari trauma.
"Waktu gempa pertama, saya masih nonton televisi, waktu gempa kedua hanya keluar rumah. ketika gempa ketiga, baru saya keluar dan berlari ke jalan utama, kabar dari warga air laut surut," kata Firmansyah Asnawi saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin, (25/12).
Tsunami Aceh 2004. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Tsunami Aceh 2004. (Foto: Wikimedia Commons)
Ia bercerita, saat itu dirinya melihat ombak setinggi pohon kelapa yang warna abu gelap pekat, dirinya terus berlari dengan kekuatan penuh untuk menghindari gelombang tersebut. Namun ia kalah cepat dengan gelombang dahsyat tersebut.
“Saya merasakan digulung air yang sangat pekat, ketikan terbawa dengan arus air saya mengalami luka sobek di kaki, mata juga perih sekali, syukur ada warga yang menolong untuk naik ke atap rumah.” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Ia terdampar hingga 3 kilometer dari rumahnya di Desa Gampong Deah Baro hingga wilayah Punge Jurong. Saat terdampar ia ditemukan oleh warga sekitar Punge Jurong. Selama 3 hari ia diurus oleh warga setempat yang selamat.
Sang ibu dan kakaknya meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Sementara itu, ia bersama ayahnya sempat terpisah selama 4 bulan sebelum akhirnya bertemu di Pekanbaru.
Firmansyah Asnawi korban tsunami (Foto: Dok Pribadi Firmansyah Asnawi)
zoom-in-whitePerbesar
Firmansyah Asnawi korban tsunami (Foto: Dok Pribadi Firmansyah Asnawi)
Bangkit usai tsunami
Firmansyah memang sempat terpukul akibat peristiwa ini. Namun setelah itu ia bangkit melanjutkan sekolahnya di Pekanbaru selama dua tahun.
Menyelesaikan SMA di Pekanbaru, saatnya Firman melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi.
Tak sampai di situ, ternyata Firman memiliki keinginan lainnya yakni kuliah selain di Aceh dan Pekanbaru. Dia belajar dengan giat untuk memenuhi targetnya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah saya mendapat beasiswa penuh di Universitas Al Azhar Jakarta,” ungkap dia.
Yang menarik lainnya adalah dia memilih jurusan Teknik Komputer. Padahal selama di Aceh dan Pekanbaru, memindahkan data dari flashdisk ke komputer saja ia tidak bisa.
“Saya mengambil jurusan Teknik Informatika bukan karena sangat mencintai komputer, tapi karena saya menyukai yang namanya matematika dan algoritma,” ujarnya.
Setelah lulus S1, Firman kemudian melanjutkan studinya ke jenjang S2. Ia memilih jurusan MTI Universitas Indonesia.
Saat ini ia menjabat sebagai co-founder dan COO pada perusahaan Amanah Corporation yang didirikannya bersama rekan kuliahnya dulu di Universitas Al Azhar.