Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
ADVERTISEMENT
Presiden RI yang ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur , dikenal sebagai sosok yang memiliki pendekatan berbeda terkait konflik Israel dengan Palestina.
ADVERTISEMENT
Gus dur menjadi satu-satunya Presiden Indonesia yang berhasil mendatangkan para pemimpin dari Israel dan Palestina ke Indonesia hanya dalam waktu kurang dari 48 jam.
Mengutip berbagai sumber, peristiwa bersejarah tersebut menjadi salah satu momen yang menunjukkan keseriusan cara yang dipilih Gus Dur, yakni menjadikan Indonesia sebagai pihak yang dapat dipercaya oleh kedua pihak yang berkonflik.
Perwujudan dari caranya tersebut, yakni gagasan Gus Dur yang sempat berusaha membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Cara tersebut sendiri, bukan berarti Gus Dur tidak mendukung kemerdekaan Palestina yang sudah digaungkan sejak kepemimpinan Sukarno.
Dalam dalam buku Damai Bersama Gus Dur (2010) pun disebutkan, Ia bukannya tak tahu bagaimana penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Justru tujuan tersebut sendiri dirasa sebagai jalan tengah untuk menciptakan perdamaian dari konflik antara Israel dan Palestina.
ADVERTISEMENT
Sebab, tidak mungkin Indonesia dapat dipercaya untuk berperan dalam perdamaian dari konflik antara dua negara tersebut, jika hanya menjalin hubungan diplomatik dengan salah satunya, bukan merangkul kedua negara.
Walaupun pada akhirnya gagasan diplomatis tersebut kandas, mengutip kembali dari Damai Bersama Gus Dur, pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel tersebut sebenarnya memiliki 2 langkah taktis kala itu, yaitu:
Meskipun begitu, cara Gus Dur yang merupakan salah satu bentuk perwujudan dari istilah two states solutions tersebut masih membekas dan menjadi fokus dari pemerintahan Jokowi sebagai pendekatan yang digunakan dalam menanggapi konflik Israel dan Palestina.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah diresmikannya hubungan perdagangan dengan Israel yang diteken oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan melalui Surat Keputusan Menperindag No.23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001.
Atas jasanya yang mau merangkul Israel oleh medis Israel Haaretz Gus Dur mendapat julukan “A Friend of Israel in the Islamic World” .