Kisah Hudri, Lari dari Kamar Mandi Saat Gempa Palu

1 Oktober 2018 12:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana bangunan hancur akibat gempa bumi dan Tsunami di Pesisir Talise, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana bangunan hancur akibat gempa bumi dan Tsunami di Pesisir Talise, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hudri (48) salah seorang warga di Perumahan BTN Lagarutu Jalan Dayodara, Kec. Talise. Dia sempat menceritakan saat terjadi gempa. Ia mengatakan dirinya terombang-ambing saat terjadi gempa.
ADVERTISEMENT
“Posisi di kamar mandi, keombang ambing kesusahan buka pintu karena licin dengan sabun, keluar telanjang dan memakai baju yang masih ada di jemuran,” cerita Hudri kepada kumparan, Senin (1/10).
Dia juga mengatakan belum menerima bantuan dari pemerintah. Dia berharap pemerintah dapat mempercepat bantuan, seperti makanan dan tenda.
“Persediaan logistik sendiri, kumpul-kumpul dari tetangga. Selama ini belum ada bantuan dari Pemerintah,” tutur Hudri.
Gempa dan tsunami palu telah menelan korban 1.203 orang sampai saat ini. Jumlah korban ini terus bertambah yang tersebar di sejumlah rumah sakit dan posko terpadu Badan SAR Nasional (Basarnas).
Beberapa jenazah berhasil diidentifikasi dan telah dimakamkan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan sebagian besar korban telah membusuk.
ADVERTISEMENT