Kisah Imam Tarawih Positif Corona dari Anak Berujung Tes Massal Warga Tambora

14 Mei 2020 11:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi, pelanggaran PSBB berujung pada positif virus corona. Kali ini terjadi di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Entah apa alasan warga masih saja nekat menggelar salat tarawih berjemaah di masjid. Padahal, Jakarta jelas-jelas merupakan epicenter penyebaran virus corona. Dalam aturan PSBB di Jakarta juga sudah dilarang.
Salat tarawih digelar di Masjid Baitul Muslimin, Jembatan Besi, Tambora. Salat digelar berjemaah dengan sedikitnya 28 makmum. Ternyata, sang imam diketahui positif virus corona.
Sang imam yang juga merupakan ketua RT setempat diduga tertular dari sang anak. Anaknya saat itu memeriksakan diri ke Puskesmas karena punya keluhan demam.
Akhirnya, puskesmas memutuskan untuk melakukan swab test kepada sang anak.
Suasana Masjid Al-Markaz Al-Islami yang biasanya ramai saat pelaksanaan shalat tarawih terlihat sepi di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/4/2020) malam. Foto: Antara/ARNAS PADDA
Sang anak rupanya benar positif virus corona. Akhirnya, orang tuanya ikut melakukan swab test. Belum diketahui, sang anak tertular virus corona dari mana.
ADVERTISEMENT
“Pertama anaknya cek di Puskesmas positif, kemudian orang tuanya ikut melakukan tes swab pada Jumat (8/5) kemarin. Hasilnya dua-duanya positif COVID-19,” ujar Bambang saat dihubungi, Rabu (13/5).
Celakanya, sang imam tetap memimpin salat Tarawih selama menunggu hasil tes. Jemaah yang ikut salat juga tak banyak berkurang.
“Nah malam itu masih memimpin tarawih,” tambah Bambang.
Hasil tes terhadap sang imam keluar pada Minggu (10/5) dan hasilnya positif. Dia lalu dievakuasi ke RSUD Tarakan.
“Minggu (10/5) pagi mereka mau dievakuasi ke RS Tarakan. Katanya mereka sebenarnya mau dievakuasi ke RS mana saja asalkan tidak ke RS Wisma Atlet,” ujar Bambang.
Dengan kondisi ini, Puskesmas memutuskan untuk memeriksa 28 jemaah yang sempat ikut salat tarawih bersama sang imam. Saat ini, mereka berstatus ODP dan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
ADVERTISEMENT
"Untuk hasil swab yang 28 [jemaah] pada hari Minggu belum ada info," tutur dia.
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Puskesmas memutuskan untuk memeriksa 100 warga lainnya di sekitar masjid. Mereka yang diperiksa diduga sempat kontak atau berada dalam satu lokasi dengan sang imam.
"Sekarang kita sedang lakukan swab 100 orang di lokasi," ucap dia.
Hingga Rabu (13/5) tercatat ada 9 orang positif virus corona di Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.