Kisah Jalan Mercedes-Benz di Bogor dan Lubang yang Bikin Takut Warga

30 November 2018 18:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Mercedes Benz yang berada di Kecamatan Gunung Putri, Bogor, berlubang dan rusak parah. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Mercedes Benz yang berada di Kecamatan Gunung Putri, Bogor, berlubang dan rusak parah. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Puluhan lubang yang tergenang air menjadi pemandangan biasa di Jalan Mercedes-Benz yang terletak di Gunung Putri, Bogor. Padahal, jalan ini merupakan akses jalan utama di kawasan ini, tapi sayang kondisinya sangat memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
Terkait nama jalan, menurut beberapa warga sekitar dan ketua RW 10, Sabarudin, nama jalan ini diambil karena pada tahun 1970-an, perusahaan Mercedes-Benz adalah perusahaan pertama yang masuk ke kawasan Gunung Putri.
"Kalau nama itu yang saya tahu perusahaan yang pertama di sini itu Mercedes, perusahaan mobil Mercy, makanya dinamain Jalan Mercedes. Ditambah perusahaan besar yang pertama masuk ke desa. Pas tahu 1970-anlah. Yang pertama masuk ke sini," kata Sabarudin saat ditemui kumparan di lokasi, Jumat (30/11).
Namun sayang, tak seperti namanya yang mewah, jalan ini justru memperlihatkan sebaliknya. Banyak pengguna jalan yang mengeluh akan kondisi jalan yang rusak. Surti misalnya, seorang ibu yang memiliki dua anak ini mengaku sangat was-was ketika melintas di jalan ini.
ADVERTISEMENT
"Ini kan banyak mobil gede-gede, truk, serem aja jalan rusak. Takut gitu kesenggol. Amit-amit sampai kecelakaan," kata Surti.
Ketakutan Surti bukan tanpa sebab. Menurut Sabarudin, memang kerap terjadi kecelakaan di lokasi ini. Terlebih ketika hujan, pengendara sulit mengontrol kendaraannya karena banyaknya genangan air. Ia khawatir apabila kondisi ini didiamkan, bukan tidak mungkin nantinya akan ada mobil yang terguling di jalan ini.
Jalan berlubang dan digenangi air membuat para pengendara memperlambat laju kendaraannya ketika melewati Jalan Mercedes Benz, Bogor. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan berlubang dan digenangi air membuat para pengendara memperlambat laju kendaraannya ketika melewati Jalan Mercedes Benz, Bogor. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
"Roda dua dengan roda empat, belum lama beberapa puluh orang itu kalau diitung ada roda dua kepeleset. Cuma khawatir kita kalau kondisi jalan ini didiamkan terlalu lama pasti ada mobil kontainer yang terguling. Di deket pom bensin luar biasa kubangannya. Kalau ada mobil yang bawa beban berat sudah miring. Ngerilah kita juga," ujar Sabarudin.
ADVERTISEMENT
Upaya warga sudah sangat maksimal dalam mengatasi kerusakan jalan. Kata Sabarudin, pihaknya sudah berupaya mencari solusi, termasuk meminta alokasi dana CSR perusahaan melalui kecamatan.
Namun, sayang upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Hal ini dikarenakan pihak perusahaan-perusahaan yang ada mengatakan sudah memberikan dana tersebut kepada pihak pemda. Sehingga, kaya Sabarudin, warga menunggu ada tindakan nyata dari pemda untuk mengatasi kerusakan jalan ini.
Sejumlah pengendara memperlambat laju kendaraannya ketika melewati jalan Mercedes Benz, Bogor. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengendara memperlambat laju kendaraannya ketika melewati jalan Mercedes Benz, Bogor. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
"Kita kemarin kumpul di kecamatan. Pak Camat mohon ke CSR untuk berikan partisipasinya untuk biaya jalan, pemeliharaan. Tapi enggak semudah itu, karena mereka alasannya sudah membayar ini ini ini ke pemerintah daerah. Jadi pemerintah daerahlah yang tanggung jawab. Tidak ada titik temu saat itu," imbuh Sabarudin.
Alhasil, warga kembali berkumpul. Sabarudin mengatakan bahwa warga sudah mengambil keputusan akan melakukan demonstrasi. Segala keperluan prosedural berupa pemberitahuan aksi sudah disampaikan kepada beberapa pihak terkait.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya ketidakpastian ini, hasil rapat warga bilang aksi demo saja. Kita juga sudah berpikir beberapa kali untuk demo ini, minta solusilah," pungkas Sabarudin.