Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Kisah Keluarga di Bekasi Terjebak di Restoran saat Bentrok Ormas Pecah
23 September 2023 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peristiwa dalam video itu terjadi pada Rabu (20/9) malam. Bau yang dikeluhkan anak-anak tersebut ialah gas air mata yang digunakan polisi untuk membubarkan dua ormas yang bentrok.
Euis Puspita yang merekam video itu mengatakan, ia terjebak dalam restoran cepat saji tersebut saat bentrokan ormas pecah. Ia tidak pernah mengira akan terjadi bentrokan saat itu.
"Waktu itu saya berlima, sama suami dan anak-anak tiga, awalnya tentu kita enggak tahu kalau bakal ada bentrokan," ungkap Euis Puspita kepada wartawan, Sabtu (23/9).
Menurut Euis dari informasi yang dia dapat sebelumnya bentrokan itu sudah berakhir. Namun, ternyata berlanjut sehingga membuatnya terjebak di restoran tersebut.
"Di luar itu udah macet luar biasa, akhirnya kita tanya-tanya ternyata ada bentrokan, saya pas sore tahu yang kejadian di Setu saya pikir sudah selesai ternyata berlanjut," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pegawai restoran cepat saji saat itu langsung meminta seluruh pengunjung untuk masuk ke dalam, serta mencoba menenangkan pengunjung yang ketakutan.
"Kami hanya bisa berdoa melihat itu ambulans lewat, mobil polisi, Brimob dengan sirene yang mencekam malam itu," ucapnya.
Euis Puspita menjelaskan, mata perih serta bau aroma yang menyengat masuk hingga ke dalam restoran membuat suasana pengunjung semakin panik.
"Kami perempuan bersama anak-anak dievakuasi ke belakang untuk memastikan tidak terkena, tetapi pas itu sejak di situ memang sudah tercium juga ke dalam baunya, perihnya, sudah tercium sudah masuk sesaknya juga," ungkapnya.
Selama satu jam seluruh pengunjung restoran harus tertahan di dalam, dengan mencium aroma yang menyengat dari gas air mata. Mereka baru bisa keluar tempat tersebut setelah situasi dinyatakan kondusif.
ADVERTISEMENT
Bentrok Ormas karena Masalah Leasing
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Twedi Aditya, menyebut bentrokan itu terjadi akibat kesalahpahaman antara kedua kelompok tersebut terkait leasing kendaraan.
"Awalnya [ada salah paham] antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan. Itu awalnya, ya. Kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil [oknum] dari Ormas," ungkap Twedi saat ditemui di lokasi, Kamis (21/9) malam.
Twedi menyebut, itu sebenarnya sempat terjadi mediasi antara kedua belah pihak di dekat Polsek Setu Kabupaten Bekasi. Namun mediasi tersebut tak membuahkan hasil, dan bentrokan pun terjadi.
Bentrokan yang terjadi di dekat Polsek Setu itu langsung ditangani oleh Polres Metro Bekasi yang datang ke lokasi. Kejadian pertama ini terjadi pada sore hari dan berhasil diselesaikan sekitar 30 menit kemudian.
ADVERTISEMENT
Namun bentrokan kembali pecah di sekitar Jalan Raya Bantar Gebang Setu, Kota Bekasi. Akibat kejadian ini, polisi harus menutup akses jalan raya.
Satu orang tewas dalam bentrokan tersebut. Sementara puluhan orang diamankan bersama barang bukti senjata tajam.
Sebanyak 3 orang ditetapkan tersangka terkait tewasnya korban.