news-card-video
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kisah Khamid: 25 Tahun Jadi Porter di Stasiun Senen, Ingin Pulkam meski Sehari

23 Maret 2025 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Porter membawakan barang milik penumpang di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu (23/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Porter membawakan barang milik penumpang di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu (23/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Memasuki pekan terakhir bulan Ramadan, Stasiun Senen, Jakarta Pusat, mulai sibuk oleh penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Ramainya penumpang di stasiun Senen ini menjadi berkah tersendiri untuk para porter atau petugas pembawa barang karena mendapat lebih banyak yang menggunakan jasanya.
“Kalau ibaratnya kan yang ditunggu-tunggu sama porter lah ada sedikit tambahan buat keluarga, bisa beli baju lebaran buat anak,” kata salah satu porter Stasiun Pasar Senen, Khamid, saat ditemui, Minggu (23/3).
Saat musim mudik seperti saat ini, pengguna jasa porter bisa meningkat dua kali hingga tiga kali lipat dibanding hari biasanya.
“Kalau puncak-puncaknya bisa 10-15 lah, kalau sehari-hari biasa 3-4 gitu aja,” jelasnya.
Jasa porter bisa diakses melalui aplikasi KAI Access atau juga bisa langsung di lokasi. Kalau melalui aplikasi, jasa porter dihargai Rp 38 ribu. Kalau langsung, kata Khamid, porter tidak mematok tarif.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita ibaratnya nggak narif, terserah mau ngasihnya berapa. Kalau mau (pakai) aplikasi ya pakai aplikasi bisa,” ucapnya.
Khamid, ketua porter di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu (23/3/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Meski begitu, terselip duka para porter karena tidak bisa ikut lebaran bersama keluarga. Beberapa porter tetap bertugas saat hari lebaran.
“Ya paling yang pulang nggak sampai 25 persen lah,” terang dia.
Kalau Khamid, dirinya mengaku memilih pulang ke kampung halamannya di Kebumen. Khamid yang sudah 25 tahun jadi porter itu menceritakan dirinya pernah juga saat momen lebaran dirinya tidak pulang. Saat itu, lanjut dia, merasa sedih karena tidak bersama keluarga.
“Kalau saya pasti pulang lah walau sehari di kampung tetap mengikuti lebaran di rumah, kalau engga kasihan anak,” tuturnya.
“Dulu pernah nggak pulang, terus anak rasanya itu gimana gitu. Ditanyain sama tetangga 'mana bapaknya, bapaknya nggak pulang' kasihan jadinya,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Mendekati hari lebaran, jumlah penumpang semakin ramai. Manajer Humas Daop I Jakarta PT KAI, Ixfan Hendriwintoko memperkirakan puncak pemudik yang menggunakan kereta terjadi pada H-3 lebaran.
“Berdasarkan tren pemesanan tiket, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 dan 29 Maret 2025, di mana okupansi di Stasiun Gambir dan Pasar Senen mencapai 100 persen,” kata Ixfan saat ditemui di lokasi yang sama.