Kisah Kompol Fadli Amri Bikin Produk Pengganti Gula dari Bertani Daun Stevia

9 Juni 2023 22:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AKP Fadil Amri menunjukkan daun stevia rendah kalori yang aman untuk pengidap diabetes. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
AKP Fadil Amri menunjukkan daun stevia rendah kalori yang aman untuk pengidap diabetes. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tugas polisi sangat luas. Tidak hanya menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga bertugas sebagai agen perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh Kompol Fadli yang saat ini menekuni bidang pertanian yaitu menanam daun Stevia.
Tanaman Stevia sudah dibudidayakan dan dikonsumsi sejak ratusan tahun yang lalu. Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini ternyata mampu tumbuh dengan baik di Indonesia yang memiliki karakteristik cuaca hampir sama dengan negara asalnya.
Kompol Fadli memanfaatkan daun stevia dengan mengembangkan produk kesehatan yang menggunakan bahan alami ini. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan masyarakat dari penyakit diabetes.
Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat diabetes di Indonesia telah meningkat secara signifikan. Indonesia saat ini berada dalam posisi yang mengkhawatirkan yaitu menempati peringkat 5 dunia penderita diabetes.
AKP Fadil Amri temukan pemanis dari daun stevia rendah kalori yang aman untuk pengidap diabetes. Foto: Dok. Istimewa
Fadli menjelaskan, sejak 3 tahun yang lalu dirinya mengambil inisiatif untuk memerangi penyakit diabetes melalui pendekatan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Mengingat manfaat kesehatan yang diketahui dari Stevia, tanaman pemanis alami yang rendah kalori, Fadli melihat ada peluang memanfaatkannya untuk menciptakan produk kesehatan yang dapat membantu mengontrol diabetes dan memelihara gaya hidup sehat.
“Sejak tahun 2020 saya telah mendalami tentang tanaman ini, membaca jurnalnya baik dalam dan luar negeri serta mencoba untuk menanamnya bersama teman-teman petani, ternyata manfaat tanaman stevia ini sangat luar biasa dan ternyata juga tanaman ini dapat tumbuh baik di Indonesia,” kata Fadli dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (9/6).
Fadli bekerja sama dengan ahli gizi, peneliti, dan petani stevia lokal mengembangkan produk kesehatan menggunakan stevia sebagai bahan utama.
Setelah berbulan-bulan melakukan riset dan pengujian, tim menciptakan berbagai produk berbahan stevia yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Produk tersebut bernama Stetes Stevia, sudah memiliki izin BPOM, sertifikasi halal dan melalui uji laboratorium yang bersertifikasi ISO.
AKP Fadil Amri menunjukkan daun stevia rendah kalori yang aman untuk pengidap diabetes. Foto: Dok. Istimewa
Fadli menjelaskan, salah satu produk yang dihasilkan adalah stevia cair rendah kalori yang dapat digunakan sebagai pengganti gula pada minuman dan makanan.
ADVERTISEMENT
Produk ini memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes.
Dengan alternatif ini, Fadli berharap produknya bisa membantu masyarakat mengurangi konsumsi gula yang berlebihan dan menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil.
"Inisiatif ini bukan hanya tentang menciptakan produk kesehatan, tetapi juga tentang memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat penggunaan stevia dan pentingnya gaya hidup sehat," ucap Fadli.
Lebih jauh, Fadli menuturkan, dirinya sudah sering mengikuti acara acara kesehatan di komunitas komunitas hidup sehat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya diabetes dan cara-cara mencegahnya.
“Stevia ini merupakan tanaman yang penuh manfaat, Indonesia saat ini juga mengalami defisit produksi gula, sehingga mungkin tanaman ini dapat berperan untuk menggantikan konsumsi gula yang tinggi sehingga negara kita bisa swasembada pangan khususnya terkait pemanis yang alami dan sehat” ujar Fadli.
ADVERTISEMENT
“Tentunya kegiatan ini membutuhkan dukungan dari pihak terkait untuk dapat dijadikan sebagai salah satu potensi dari bumi indonesia. yang memiliki nilai ekonomis dan manfaat bagi masyarakat umum” tutur Fadli.