Kisah Korban Kebakaran Depo Plumpang: Dari Rumah Gubuk hingga Dapat KTP dan IMB

6 Maret 2023 20:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berada di permukiman yang hangus terbakar pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga berada di permukiman yang hangus terbakar pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Warga Tanah Merah terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang terpaksa mengungsi karena rumahnya ikut ludes terbakar dalam bencana yang terjadi pada Jumat (3/3) itu. Hingga Senin (6/3) mereka masih harus bermalam di tempat pengungsian.
ADVERTISEMENT
Pemukiman yang terbakar berada dekat dengan depo bahan bakar minyak tersebut. Api yang menyala dari lokasi depo menyambar ke pemukiman warga.
Lokasi depo yang dekat dengan pemukiman ini menuai sorotan karena berbahaya. Salah seorang warga Kampung Tanah Merah Bawah, Asrai, bercerita bagaimana ia bisa tinggal di daerah tersebut.
"Kita kan enggak punya tanah dari Madura ke sini. Lahir saya di Madura, umur 14 tahun saya datang ke sini tahun 1993," cerita Asrai kepada wartawan.
Ia pertama kali tiba di daerah dekat Koramil bersama orang tuanya. Mereka pilih tinggal di sana karena ada tanah kosong yang tidak terurus.
Dia menceritakan bahwa orang tuanya tidak langsung menggarap tanah kosong tersebut dan dibuat rumah. Namun pada tahun 2003, rumah orang tua yang diturunkan ke dia itu kena gusur, mendapat ganti rugi, ia pun bergeser ke tempat terakhirnya. Ia mengaku dapat izin tinggal dari RT/RW-nya.
ADVERTISEMENT
"Saya di RT 12/ RW 9, Jalan Mandiri 7, Kampung Tanah Merah Bawah. (Jarak) 10 meter bisa lihat tabung deponya itu, tapi enggak meletus, yang meletus yang ujung sana," ucap ayah anak 2 itu.
Rumahnya Asrai itu memiliki surat Hak Guna Bangunan (HGB), namun tidak ada surat tanahnya. Dia mengaku membayar pajak Rp 15 ribu per tahunnya.
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
"Dari Bapak saya bangun sendiri, tanah garap, ada di Plumpang Koramil. Digusur, 2003 digusur, karena premi perlu tangki, diukur kena, 1 meter diambil 400 ribu. Dapat duit 8 juta lebih, langsung beli lagi yang sekarang ke orang yang garap itu. Dibangun lagi di sana, gubuk-gubuk gitu," jelas Asrai.
Orang garap yang dimaksud Asrai adalah warga sana yang sudah lama tinggal.
ADVERTISEMENT
Ia mengakui, meski berada di zona yang berbahaya, Asrai tak punya pilihan selain tetap tinggal di rumah 3 X 10 meter seharga Rp 3,2 juta tersebut.
Warga yang tinggal dibekas tembok dalam tersebut menjelaskan kalau mereka semua yang di situ baru punya KTP saat zaman Jokowi Gubernur di periode pertama. Sementara surat PBB atau izin bangunannya baru keluar saat Anies Gubernur.
"Enggak ada (Surat IMB), semua yang punya IMB itu dari pasar kaget ke sananya Gang Asem yang punya tanah hak milik itu. Makanya saya bayar pajak bangunannya aja. Kalo kita kan enggak punya surat tanah, cuma bangunan doang," kata Asrai.
"Baru (saat) Pak Anies (jadi Gubernur DKI) suratnya (IMB) keluar. Pas Jokowi Presiden," lanjutnya.
Petugas berjalan di permukiman yang hangus terbakar dan hancur pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
KTP dari Jokowi, IMB dari Anies
ADVERTISEMENT
Ketua RW 09, Abdus Syakur senada dengan Asrai. Ia menuturkan KTP warganya baru diberikan di era Jokowi jadi Gubernur DKI. Pemberian KTP merupakan janji politik Jokowi saat menjadi cagub.
"Pak Jokowi maju pilgub, janji ke kita untuk legalkan untuk jadi warga DKI. Pak Jokowi terpilih dan Pak Jokowi tepati janjinya. Kami dibuatkan KTP, seusai domisili di sini dan dibentuk RT di sini. Diresmikan 2013. Tanah Merah semua dapat KTP. Bukannya hanya RW 9, ada 6 RW," jelas Abdus yang sudah setahun menjabat Ketua RW.
"Kemudian setelah Bapak Jokowi diganti ke Pak Anies. Pak Anies kemudian menerbitkan IMB. Dia yang keluarin izinnya," lanjut mantan Ketua RT itu.
Meski kini rumah warganya terdampak kebakaran karena berdekatan dengan Depo Pertamina, Abdus tetap menganggap pemberian KTP dan IMB adalah langkah tepat. Sebab dengan begitu warga Tanah Merah keberadaannya diakui.
ADVERTISEMENT
"Pak Jokowi kasih fondasi dengan kasih KTP Jakarta ke kami. Paling fondasi. Terima kasih ke Pak Jokowi dan Pak Anies," syukur Abdus.