Kisah Lektor Tunanetra Ikut Misa Agung Bersama Paus Fransiskus: Ini Sejarah

6 September 2024 1:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemabacaan Alkitab saat Misa Agung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Foto: Youtube/Komsos KWI
zoom-in-whitePerbesar
Pemabacaan Alkitab saat Misa Agung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Foto: Youtube/Komsos KWI
ADVERTISEMENT
Rasa syukur diungkapkan Bernadus Dustin atau biasa disapa Dustin. Pemuda asal Pademangan, Jakarta Utara, itu ditunjuk sebagai lektor (pembaca kitab) pada Misa Agung bersama Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
ADVERTISEMENT
Dustin satu-satunya penyandang disabilitas yang bertugas sebagai lektor. Dustin menyebut kesempatan sebagai pelayan altar merupakan sejarah baginya.
"Menurut saya ini sejarah yang sangat sangat sangat berarti dalam hidup saya di mana saya diberi kesempatan untuk jadi salah satu petugas liturgi," kata Dustin saat ditemui oleh kumparan.
Pemuda berusia 22 tahun ini bersyukur karena bisa satu altar dengan Paus Fransiskus. Apalagi, pelayanannya kali ini disaksikan banyak orang.
Bernadus Dustin, lektor tunanetra yang bacakan sabda lewat braile saat Misa Agung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Foto: Priscilla Brenda/kumparan
Lebih lanjut, Dustin juga merasakan kelembutan Paus Fransiskus saat dia berkesempatan berjabat tangan. "Saya sempat jabat tangan dua kali, itu menurut saya blessing ya very very blessing itu berkat banget bisa merasakan kelembutan dari bapa paus bap suci kasih sayangnya wow saya nggak bisa ngomong," tambahnya sambil tersenyum bangga.
ADVERTISEMENT
Dustin memang memiliki cita-cita melayani gereja. Keterbatasan yang dia miliki tak menghambat semangatnya dalam melayani Tuhan. Dustin tercatat menjadi salah satu anggota Lembaga Daya Dharma adalah Karya Sosial milik Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ) yang akhirnya terpilih atas talenta yang dimiliki.
Hal tersebut dibuktikan saat dia langsung terpilih menjadi lektor Misa Agung atas kepercayaan para pastur. Para panitia dan pastur yang terlibat dalam kepanitiann perjalanan apostolik Paus Fransiskus melihat talenta Dustin saat ia menjadi salah satu anggota paduan suara.
"Romo-romo (pastur) sudah denger saya tugas. Jadi mereka udah percaya diri milih saya," tambah Dustin.