Kisah Lulusan LPDP: Pulang ke RI demi Kontribusi, tapi Setahun Belum Dapat Kerja

7 November 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi beasiswa LPDP. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beasiswa LPDP. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Naga, bukan nama sebenarnya, pulang dari menyelesaikan masa studinya di sebuah universitas di Inggris. Sesampainya di Tanah Air, ada asa juga cita-cita ingin berkontribusi untuk pembangunan negeri.
ADVERTISEMENT
Ia merupakan penerima beasiswa LPDP. Tahun 2023 akhir ia lulus, lalu di awal 2024, Naga pulang dengan setumpuk pengalaman dan prestasi.
"Saya lahir, besar, dan keluarga di sini. Mama, papa PNS, ada cita-citalah pengin berkontribusi. Ada yang masih banyak dibenerin kan. Karena lulusan LPDP kan, moralitynya harus balik. Aku juga gak menyalahkan juga yang gak balik," kata Naga saat berbincang, Kamis (7/11).
"Secara kontrak aja ya, dia pulang sama sekali juga kan boleh. Pilihan masing masing, Either dia bayar, atau dia pulang," imbuhnya.
Tentu Naga punya ekspektasi. Gelar dan nilai baik menjadi patokannya untuk punya harapan menatap dunia kerja.
Ia pun berusaha melamar ke sejumlah perusahaan. BUMN, perusahaan multinasional pun dicoba.
ADVERTISEMENT
Namun jalannya tak seindah itu. Background pendidikan dan punya pengalaman kerja sebagai auditor sebelum S2, tak membuatnya bisa langsung mendapat pekerjaan impian.
"Sebelum S2 lebih susah ketika D4. Overqualified, ada dia yang memang ditolak karena ekspektasi ketinggian. Aku kan pernah kerja juga, experienced hire. Di Indonesia, sukanya yang di bawah umur 25.
"Saya melamar di perusahaan multinasional ada, banyak juga government, BUMN aku coba, CPNS juga nyoba. Perusahaan Indonesia juga, kecuali bank ya," ujar dia.
Dalam bayangannya, lulusan LPDP merupakan nilai plus bagi perusahaan. Namun sejauh ini yang terjadi, hanya beberapa perusahaan yang mengontaknya kembali untuk tahap wawancara.
"Harus LPDP ini nilai plus, kalau S2 itu lebih mudah didapat dibanding LPDP. Sebenarnya motivasi ikut LPDP itu D4 dari kampus biasa aja. Maunya S2 itu LPDP, untuk nilai tambah. Saya kira LPDP itu membantu pekerjaan," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Mungkin (soal gaji) ngaruh, yang aku minta gak setinggi itu, aku minta 2 digit. Karena pekerjaan sebelumnya D4 udah dua digit, masa aku turun kan qualitynya juga naik. Perusahaan ngelamar itu kan rata ratanya," imbuhnya.
Ilustrasi beasiswa LPDP. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Saat ini, Naga fokus untuk melatih skill sambil menjaga nenek dan kakeknya. Ia sendiri tak menyesal secara personal.
"Sekarang aku banyak urus kakek nenek. Sama persiapan SKD, CPNS, BUMN, ujian UU. Ikut bimbel."
"Kalau dibilang menyesal, biasa aja, emang belum rezeki aja, secara personal. Secara career ways emang gak nyangka aja, walaupun di seluruh dunia, temenku di Inggris Thailand juga susah. Kupikir LPDP jadi nilai tambah, mereka cenderung milih fresh graduate?" tutup dia.
Kata Mendiktisaintek
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyebut pemerintah membebaskan alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) universitas luar negeri untuk bekerja di luar Indonesia. Apalagi untuk mereka yang belum dapat pekerjaan di sini.
“Kalau orang bebas (tidak terikat instansi) dia belajar kemudian kalau pulang mungkin belum ada pekerjaan di sini, pemerintah enggak mungkin juga mendanai mereka kan,” kata Satryo saat ditemui usai rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (6/11).
Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Perubahan kebijakan ini dinilai pemerintah lebih efektif dan menguntungkan baik negara maupun penerima manfaat. Sebab, Satryo menyadari bahwa lapangan kerja dalam negeri terbatas.
“Kan pemerintah hanya bisa kasih beasiswa, bukan kerjaan buat dia, kan kerjaan di luar selesai, pulang ke Indonesia,” katanya.
ADVERTISEMENT
Satryo menerangkan, membalas beasiswa LPDP tidak hanya serta merta diartikan mengabdi untuk bekerja di Indonesia usai lulus.
“Anda di luar negeri itu masuk ke lembaga internasional, membawa nama Indonesia di sana, buat kami juga itu kontribusi untuk Indonesia,” katanya.