Kisah Mereka yang Hilang Berhari-hari dan Ditemukan Selamat

3 Juni 2022 12:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di sepanjang sungai Aare, kota Bern, Swiss, berlanjut di hari ke empat, Minggu (29/5/2022). Foto: KBRI Swiss
zoom-in-whitePerbesar
Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di sepanjang sungai Aare, kota Bern, Swiss, berlanjut di hari ke empat, Minggu (29/5/2022). Foto: KBRI Swiss
ADVERTISEMENT
Dunia mencatat beberapa peristiwa orang hilang di lautan dan sungai ditemukan selamat setelah berhari-hari bahkan tahunan. Mereka yang dinyatakan hilang kebanyakan telah diikhlaskan bahkan dianggap meninggal oleh keluarga.
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum beberapa peristiwa mereka yang hilang dan ditemukan selamat. Berikut kisahnya:

Martunis

Tsunami Aceh meninggalkan cerita tersendiri bagi para korban yang selamat dari bencana itu. Salah satunya Martunis, bocah berusia 7 tahun, menjadi saksi hidup betapa dahsyatnya gelombang tsunami menerjang Aceh pada 26 Desember 2004.
Saat gempa berkekuatan 9,3 magnitudo itu terjadi, Martunis sedang bermain bola di sebuah lapangan dekat rumahnya. Gelombang pasang air laut yang datang menghempaskan Martunis sejauh 2 kilometer ke arah laut.
Martunis selamat setelah meraih sepotong kayu, lalu terapung-apung. Kemudian ia berpindah ke kasur yang melintas di dekatnya, tapi nahas, kasur itu pun tenggelam.
Martunis dan istrinya. Foto: @rafsanjaniphotography via Instagram/@martunis_ronaldo
Ia selamat setelah terseret arus tsunami yang kembali lagi ke laut dan terdampar di kawasan rawa-rawa dekat Syiah Kuala. Lalu ia memanjat sebatang pohon untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Warga menyerahkan dia kepada awak televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Dalam sekejap gambar Martunis yang masih mengenakan kostum timnas Portugal, beredar di stasiun televisi Eropa.
Kostum tersebut menjadi awal dari cerita Martunis sebagai sosok bocah korban tsunami yang dikenal dunia hingga menjadi perhatian pesepakbola Cristiano Ronaldo. Dia pun diangkat sebagai anak oleh Ronaldo.
Kini, Martunis telah berumah tangga dengan istri tercinta, Sriwahyuni.

José Salvador Alvarenga

Samudra Pasifik Foto: New Zealand Defence Force
José Salvador Alvarenga adalah seorang nelayan asal El Salvador yang hilang dan menghabiskan waktu selama 14 bulan di sebuah kapal penangkap ikan di Samudra Pasifik.
ADVERTISEMENT
Dia bertahan hidup dengan memakan ikan mentah, kura-kura, burung kecil, hiu, dan air hujan di lautan. Alvarenga kemudian ditemukan di Ebon Atoll, Kepulauan Marshall, oleh dua penduduk setempat, Emi Libokmeto dan Russel Laikidrik,
Alvarenga ditemukan dalam kondisi telanjang sambil mencengkeram pisau dan berteriak dalam bahasa Spanyol. Dia kemudian dibawa ke ibu kota Kepulauan Marshall, Majuro, dan dirawat di sebuah rumah sakit, sebelum diterbangkan ke rumah keluarganya di El Salvador pada 10 Februari 2014.

Louis Jordan

Louis Jordan dilaporkan hilang oleh ayahnya pada 29 Januari 2015. Dia telah memulai perjalanan memancing sekitar seminggu sebelumnya dengan kapal layar bertiang tunggal dari Conway, negara bagian South Carolina, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Ternyata, kapalnya rusak dihantam badai.
Ia mengalami dehidrasi dan cedera bahu. Cedera yang dideritanya membuat dia tidak bisa memperbaiki tiang kapal yang rusak, dan semua benda elektronik serta sistem navigasinya tidak berguna.
Setelah makanan dan minumannya habis, dia mengumpulkan air hujan, yang dia minum sebanyak setengah liter per hari. Makanan untuk bertahan hidup ia peroleh dari ikan yang ditangkapnya manual.

Tiga Nelayan Meksiko

Ordóñez, Jesús Vidaña, dan Lucio Rendón adalah nelayan kapal penangkapan ikan hiu di Meksiko. Mereka mulai berlayar pada 28 Oktober 2005, bersama dua teman lainnya.
Saat di lautan, mereka kehilangan alat pancing hiu yang berat dan kehabisan bahan bakar. Angin kemudian mendorong mereka ke laut, arus tinggi membawa mereka hampir 5.000 mil (8.046 km) ke barat.
Ilustrasi kapal nelayan tenggelam. Foto: amsa.gov.au
Saat terombang-ambing, dua teman mereka meninggal karena kelaparan dan dibuang ke laut. Tinggallah mereka bertiga yang selamat.
ADVERTISEMENT
Mereka bertahan hidup dengan menangkap dan memakan ikan mentah dan burung laut. Mereka melewati badai, dan mencegah kematian karena kehausan dengan mengumpulkan air hujan.
Hingga datang sebuah kapal penangkap ikan Taiwan yang menyelamatkan orang-orang itu pada 9 Agustus 2006 di dekat Kepulauan Marshall.