Kisah Muhammad Efendi, Chef Asal NTB yang Siapkan Katering untuk Jemaah Haji RI

7 Juni 2022 3:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chef Indonesia di Arab Saudi. Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Chef Indonesia di Arab Saudi. Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
Menyediakan makanan dengan cita rasa nusantara bagi jemaah haji Indonesia menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemenag. Kemenag terus memastikan agar makanan bagi jemaah dimasak oleh chef dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu chef tersebut adalah Muhammad Efendi (29). Pria asal Lombok Tengah NTB ini bertugas meracik cita rasa makanan khusus untuk jemaah haji 2022.
Ia sudah lima tahun berada di Madinah Arab Saudi bekerja menjadi chef. Awalnya memang seorang TKI. Ia bersyukur makanan racikannya bisa dinikmati oleh para tamu Allah.
Pria yang akrab disapa Efendi itu bekerja di perusahaan atau Dapur Al Ahmadi Catering Madinah yang sudah berdiri sejak tahun 2000.
"Awalnya saya asisten Chef. Alhamdulillah, sekarang chef," kata Efendi saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) Daker Madinah di sela-sela kegiatan memasak untuk Jemaah Haji Indonesia, Senin (6/6).
"Saya khusus untuk mantau tangani sayur mayur," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Efendi mengaku, bisa melayani makan para tamu Allah menjadi kebanggaan tersendiri.
"Saya sangat senang sekali bisa melayani makan jemaah haji. Saya berkomitmen akan memberikan pelayanan memuaskan. Mereka adalah tamu Allah," ucap dia.
Sebelumnya, Efendi pernah melaksanakan tugas yang sama pada 2017. Saat itu, dia menjadi juru masak bagi jemaah haji Indonesia.
"Berkahnya saat itu, saya sekaligus bisa melaksanakan haji. Karena masak makanan saat jemaah haji berada di Arafah dan Mina," kata dia.
Pada tahun ini, Efendi memang tidak bisa ikut haji. Sebab, memang tidak ada jatah untuk bagian katering. Meski begitu, ia tetap bersyukur.
"Alhamdulillah, saat ini tetap bisa melayani tamu Allah untuk makanannya," ujar dia.
Chef Indonesia di Arab Saudi. Foto: Kemenag RI
Efendi menjelaskan, dalam perusahaan Al Ahmadi Catering itu, karyawan asal Indonesia berjumlah enam orang. Sedangkan total ada 60 orang dari beberapa negara.
ADVERTISEMENT
"Yang paling lama kerja di Madinah, ada yang sudah 10 tahun. Kalau saya baru 5 tahun. Harapan saya, semoga bisa memberikan pelayanan yang memuaskan. Sehingga tamu Allah merasa senang," kata dia.
Perusahaan Al Ahmadi Catering ini dimiliki beberapa pengusaha katering. Di antara pemiliknya adalah Abu Bakar Al Ahmadi, Ubaidillah dan Yaser.
Menurut Abu Bakar, kebutuhan karyawan di perusahaan atau Dapur miliknya tergantung pada pesanan atau jumlah jemaah haji atau umrah yang pesan. Jika banyak, otomatis akan menambah karyawan.
"Karyawan tergantung banyak pesanan atau melayani jemaah. Kondisional," kata dia.
Makanan jemaah haji yang ditangani oleh Al Ahmadi Catering adalah makan pagi dan siang.
"Makan pagi dengan siang saja. Pagi jam 6 pagi. Siang jam 12.00. sebelum jam itu sudah harus ada di hotel. Sudah harus didistribusikan ke hotel," ucap dia.
Chef Indonesia di Arab Saudi. Foto: Kemenag RI
Terkait ketahanan makanan ini, hanya mampu 4 sampai 6 jam saja. Mayoritas bumbu dan cita rasanya harus khas makanan Indonesia. Rempah-rempah banyak dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini ketentuan dari Indonesia sangat bagus sekali. Sudah terinci menunya. Bagus Indonesia," kata pria yang kini tinggal di Singapura.
Lebih lanjut, Abu Bakar mengatakan mereka juga tidak mau ambil pesanan katering terlalu banyak untuk JCH Indonesia agar dirinya bisa berbagi dengan pengusaha katering lainnya.
"Saya di sini betul-betul jaga kualitas. Makanannya bisa dinikmati sendiri. Tahun ini saya hanya menangani 13 ribu jemaah. Dari tanggal 6 sampai 28 Juni. Kita harus berbagi biar berkah," kata pria kelahiran Malaysia itu.