Kisah Ojol di Bali saat Corona: Ikhlas Tak Dibayar untuk Antar Mantan Napi

26 Mei 2020 13:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ojek online. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ojek online. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Iwan Sugito Pranoto (34), seorang driver ojek online (ojol) hanya berpasrah dan terdiam seribu bahasa usai mengantar pelanggannya, seorang bapak berumur sekitar 40-50 tahun dari Kota Denpasar menuju Kabupaten Bangli, Bali, pada Senin (25/5).
ADVERTISEMENT
Iwan tak menduga penumpang yang tak diketahui namanya itu tak sanggup membayar tarif ojek dengan jarak tempuh sekitar 50 km.
Iwan bercerita, bapak tersebut dengan wajah pucat langsung minta maaf sambil menaruh kedua tangan di dadanya setiba di tujuan, Pasar Bangli.
Bapak tersebut, kata Iwan, mengaku tak punya uang karena baru keluar dari salah satu lapas di Denpasar. Bahkan lelaki itu takut diusir keluarga saat menginjakkan kaki di rumah
"Saya jawab, yak Pak enggak apa-apa, saya ikhlas," kata Iwan mengulang jawaban yang disampaikan kepada pelanggannya itu saat dihubungi, Selasa (26/5).
Iwan mengatakan, awal pertemuannya dengan bapak itu terjadi di Taman Lumintang, Kota Denpasar, sekitar pukul 02.00 WITA. Saat itu, Iwan sedang melaju dengan kecepatan rendah menunggu pesanan.
Pecalang memeriksa sejumlah warga yang melintas di Tabanan, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Bapak tersebut kemudian melambaikan tangan ke Iwan untuk minta diantar ke Pasar Bangli. Iwan pun tancap gas semangat, bersyukur ada pelanggan di tengah sepinya order karena corona. Tarif pun ia matikan karena bapak itu tak memesan lewat aplikasi.
ADVERTISEMENT
Iwan ikhlas dibayar berapa saja. Di benaknya yang penting ada bayaran. "Biasanya kalau sesuai tarif itu sekitar Rp 250 ke Bangli," kata Iwan.
Iwan mencoba basa-basi dengan bapak tersebut. Iwan tetap bersabar karena penumpangnya malas-malasan menanggapi pembicaraan. Iwan pun mulai curiga ketika bapak tersebut lupa-lupa ingat arah jalan.
Masih dalam perjalanan, bapak tersebut kemudian minta minuman yang ada di dashboard sepeda motor Iwan. Bapak itu mengaku haus dan tak sempat beli minuman. Iwan semakin curiga.
"Di sini saya mulai pasrah dan sudah ikhlas antar sampai tujuan biarpun tanpa ongkos. Cuma saya khawatir dia pasien rumah sakit jiwa," kata Iwan.
Ilustrasi ojek online. Foto: REUTERS/Beawiharta
Iwan bertanya tujuan pelanggan ke Pasar Bangli. Suara si bapak yang kecil menyahut ingin pulang dan Iwan terdiam.
ADVERTISEMENT
Begitu tiba di Pasar Bangli, bapak tersebut dari sepeda motor, melepas helm, dan menyampaikan permohonan maafnya tak bisa membayar ongkos.
Iwan kaget mendengar pengakuan bapak itu. Akhirnya ia kembali ke Denpasar dengan tangan hampa. Meski demikian, Iwan ikhlas mengantar bapak tersebut.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.