Kisah Pasutri Pelari Indonesia dan Cita-cita Menaklukkan London Marathon 2025

23 April 2025 10:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agung Andrian dan sang istri, Christiana. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Agung Andrian dan sang istri, Christiana. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dua pelari Indonesia, Agung Andrian dan sang istri, Christiana, akan ambil bagian dalam salah satu lomba lari jarak jauh paling bergengsi di dunia, London Marathon, sekaligus menggalang dana pendidikan untuk anak-anak kurang mampu.
ADVERTISEMENT
London Marathon 2025 akan dihelat pada Ahad, 27 April 2025, menempuh jarak kurang lebih 42 kilometer dengan start di Greenwich dan berakhir di The Mall, ruas jalan lebar persis di depan Istana Buckingham, di jantung kota London.
Bagi Agung, ini adalah lomba maraton utama dunia kelima yang ingin ditaklukkan. Sebelumnya, Agung, yang sering berlari bersama sang istri, sudah sukses merampungkan lomba serupa di Berlin (Jerman), Tokyo (Jepang), Chicago dan New York (Amerika Serikat).
Agung menuturkan berlari tak sekadar mendatangkan kebugaran. “Berlari sejatinya juga adalah ruang untuk bertumbuh bersama, mendukung satu sama lain, dan membangun kenangan dalam tiap kilometer,” kata Agung.
“Dari jalanan sepi di masa pandemi [COVID-19], jejak langkah kami telah menapaki empat World Major Marathon events, yaitu Berlin, Tokyo, Chicago, dan New York. Sekarang kami bersiap menyelesaikan tantangan kelima: London Marathon 2025,” tambahnya.
Agung Andrian dan sang istri, Christiana. Foto: Dok. Istimewa
Namun, ada yang berbeda dari lomba-lomba yang pernah dilakoni Agung dan Christiana. Kali ini, mereka mengusung misi yang lebih besar. Mereka berlari bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk berbagi. Dengan menggandeng organisasi amal di Inggris, Human Aid Initiative, Agung dan Christiana akan memanfaatkan ajang London Marathon untuk menggalang dana bagi anak-anak kurang mampu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kami tentu saja menyambut baik dan berterima kasih kepada Agung dan Christiana yang menjadikan partisipasi di lomba London Marathon untuk menggalang donasi. Keseluruhan dana yang dikumpulkan melalui platform digital nantinya akan kami alokasikan untuk mendukung program peduli anak dan pembangunan sekolah di wilayah-wilayah yang minim akses pendidikan,” kata Nurani Susilo, direktur Human Aid Initiative.
“Selama pelaksanaan maraton, Agung dan Christiana akan mengangkat misi kemanusiaan, menyampaikan pesan penting tentang pentingnya akses pendidikan yang layak dan keberpihakan terhadap masa depan anak-anak di kawasan rentan,” tambah Nurani.
Ia mengatakan kolaborasi ini menjadi momen penting untuk memperluas jejaring solidaritas internasional, dan menunjukkan bahwa setiap langkah kecil di lintasan lari bisa menjadi harapan besar bagi anak-anak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Human Aid Initiative meyakini olahraga dapat menjadi medium kuat untuk perubahan sosial. Melalui kolaborasi ini, Human Aid Initiative tidak hanya hadir sebagai pendamping program, namun juga sebagai jembatan antara pelari, publik internasional, dan anak-anak yang membutuhkan masa depan yang lebih baik.
Bukan sekali ini Human Aid Initiative menjadikan event olahraga sebagai medium untuk menggerakkan kepedulian sosial. Pada 2023, Human Aid Initiative bersama lima pesepeda Indonesia sukses menaklukkan rute London-Amsterdam selama empat hari melewati Inggris, Prancis, Belgia, dan Belanda.
Agung Andrian dan sang istri, Christiana. Foto: Dok. Istimewa
Visi ini sejalan dengan pemikiran Agung dan Christiana, yang percaya bahwa ketika dua hati berlari bersama, kebaikan bisa menjangkau lebih jauh. Keduanya ingin lebih banyak orang terinspirasi untuk menjalani hidup dengan semangat, cinta, kesehatan, dan kepedulian terhadap sesama.
ADVERTISEMENT
London Marathon 2025 rencananya diikuti oleh sekitar 56.000 pelari dari Inggris dan berbagai negara. Jumlah ini lebih besar dari Maraton New York 2024, yang mencatat jumlah peserta 55.646 orang. Minat publik terhadap London Marathon sangat besar, terbukti dengan jumlah orang yang memasukkan nama untuk ikut ballot (undian) lomba menembus 840.318 orang.
London Marathon tidak hanya ajang unjuk kekuatan fisik, tetapi juga ajang untuk menggalang dana sosial. Pada pelaksanaan lomba 2024, dana sosial yang dikumpulkan para pelari mencapai £ 73,5 juta atau sekitar Rp1 ,6 triliun, rekor terbesar sejauh ini.