news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Pilu Aming, Atlet DKI yang Tak Dapat Honor selama 6 Bulan

22 Juni 2018 15:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aming (ke-2 dari kiri) dan Atlet Tarung Derajat. (Foto: dok. Aming)
zoom-in-whitePerbesar
Aming (ke-2 dari kiri) dan Atlet Tarung Derajat. (Foto: dok. Aming)
ADVERTISEMENT
Bertarung membawa nama provinsi di kancah nasional merupakan prestasi tersendiri bagi Aming (29), seorang atlet tarung derajat asal DKI Jakarta. Tapi kecemerlangan prestasinya tak diikuti oleh penghargaan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebab, selama 6 bulan ini, honornya sebagai atlet tarung derajat belum dibayar. Karena tak mendapat uang saku dari pemerintah provinsi DKI Jakarta, Aming harus berjuang mencari penghidupan sehari-hari di Jakarta.
Di Jakarta ia hidup merantau, tinggal bersama istri dan anak-anaknya di sebuah kontrakan di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Bahkan, karena belum dibayarkannya honor atlet dari Pemprov DKI Jakarta, ia sempat diusir dari kontrakannya karena menunggak membayar.
"Sejak dua minggu lalu saya sudah diusir dari kontrakan, saya harus pulang kampung ke Bogor," kata Aming saat dihubungi kumparan, Kamis (21/6).
Atlet Tarung Derajat dan Aming (ke-4 dari kiri) (Foto: dok. Aming)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Tarung Derajat dan Aming (ke-4 dari kiri) (Foto: dok. Aming)
"Ini saja saya baru pindahan ke kontrakan yang baru. Baru bayar setengahnya, belum lunas," kata Aming.
ADVERTISEMENT
Aming yang mengandalkan sepenuhnya hidup dari olahraga, harus memutar otak lagi untuk menghidupi anak istrinya. Uang saku yang tak kunjung cair membuatnya harus banting setir menjadi pekerja serabutan di bisnis percetakan.
"Ya, kalau sehari-hari saya sekarang jadi buruh percetakan. Upahnya Rp 10 per jam, kalau kerja 5-6 jam dapat Rp 50-Rp 60 ribu. Lumayan buat jajan anak," terang Aming.
Seharusnya, dari honor Aming sebagai atlet tarung derajat, dia bisa mengantongi Rp 3,5 juta/bulan.
Saat ini Pelatda Tarung Drajat DKI Jakarta memiliki 11 atlet yang terdiri dari 9 putra dan 2 putri, 1 pelatih dan 1 asisten pelatih. Semuanya disiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
ADVERTISEMENT
Aming menyebut, setahun ke belakang, honor para atlet sebenarnya lancar dibayarkan. Aming tidak mengerti kenapa honornya selama 6 bulan terakhir ini tidak dibayarkan. Aming dan rekan-rekannya yang lain sempat menanyakan kejelasan honor yang belum dibayarkan ke Pemprov DKI. Tapi, hingga saat ini belum ada kabar menggembirakan bagi Aming dan rekan-rekan atletnya.
"Ya kalau setahun ke belakang sih lancar, tapi enggak tahu kenapa 6 bulan ini belum dibayar," jelas Aming.
Atlet Tarung Derajat DKI Jakarta (Foto: dok. Aming)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Tarung Derajat DKI Jakarta (Foto: dok. Aming)
Namun, di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi Aming dan atlet-atlet yang lain, Aming masih berusaha berlatih, meski dengan kondisi pas-pasan. Aming berlatih untuk beberapa turnamen yang sebentar lagi diikutinya hingga PON ke-20 di Papua tahun 2020.
"Kalau saya sih tetap semangat (berlatih) meski agak kecewa. Karena di usia segini, ini kesempatan terakhir saya di PON 2020," katanya.
ADVERTISEMENT
Aming mengaku saking tidak adanya uang untuk pergi ke tempat latihan, ia harus lari (joging). Jarak dari rumah kontrakannya ke tempat latihan cukup jauh, 10 km.
Atlet Tarung Derajat DKI Jakarta (Foto: dok. Aming)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Tarung Derajat DKI Jakarta (Foto: dok. Aming)
"Ya, kalau lagi enggak punya uang saya lari saja, cuma bekal air satu botol ke tempat latihan. Pulangnya kadang saya nebeng ikut sama orang," terangnya.
Aming dan atlet tarung derajat yang lainnya berharap honor yang ditunggak selama 6 bulan segera dibayarkan oleh Pemprov DKI. Sebab, hanya dari tarung derajat Aming dan rekan-rekannya bergantung untuk menghidupi keluarga.
Atlet Tarung Derajat DKI Jakarta (Foto: dok. Aming)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Tarung Derajat DKI Jakarta (Foto: dok. Aming)
====
*Catatan Editor: Sebelumnya tertulis bahwa Aming adalah atlet pencak silat. Yang benar adalah atlet tarung derajat. Demikian kekeliruan telah diperbaiki.