Kisah Pilu Anak Korban Pembakaran Diskotek di Sorong Datangi Lokasi Kejadian

2 Februari 2022 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah polisi berjaga di tempat hiburan malam Double O mengungsi usai bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022). Foto: Olha Mulalinda/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah polisi berjaga di tempat hiburan malam Double O mengungsi usai bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022). Foto: Olha Mulalinda/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembakaran diskotek Double O di Kota Sorong, Papua Barat, menyisakan luka bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Dilaporkan ada 18 korban jiwa dalam peristiwa nahas tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu putra dari korban pembakaran diskotek mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa 25 Januari 2022 lalu. Bocah berusia 10 tahun bernama Muhammad Regan tersebut adalah anak dari korban bernama Afifah. Ia datang dari Kota Bandung, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan akun Instagram resmi Brimob, @brimob_id, pada Selasa, (1/2).
"Putra dari almarhum Afifah (korban) datang dari Bandung bersama kerabat almarhum. Sempat datang ke TKP untuk melihat tempat kerja mamanya, masuk membersihkan kamar mamanya dan mengambil barang barang properti milik mamanya yang masih tersisa," tulisnya.
Tiba di lokasi, Regan tidak mampu menahan tangis. Dia pun baru pertama kali menginjakkan kaki ke tempat perantauan di mana Afifah bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Ia menagih janji mamanya kalau mamanya mau ambilkan rapor sekolahnya. Ananda Regen sedih, dia berulang kali bilang, mama ke mana, mama ayo, karena mamanya juga janji ajak dia ke Papua," imbuh tulisan caption dalam postingan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sebuah diskotek di Kota Sorong, Papua Barat, dibakar massa usai terjadi bentrok dua kelompok warga. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (25/1) sekitar pukul 02.00 WIT.
Pembakaran dan pembacokan itu diawali peristiwa di diskotek pada Sabtu malam (23/1) hingga Minggu dini hari (23/1).
"Awalnya terjadi kesalahpahaman antara pengunjung dengan pihak security di dalam hall tempat karaoke Double O. Kesalahpahaman kemudian berlanjut sampai di luar gedung dan sampai ada aksi pertikaian yang berujung pada perusakan sekretariat salah satu suku," kata Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan, Selasa (25/1).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol, Adam Erwindi, terdapat 14 jenazah yang merupakan karyawan dan 3 korban lainnya merupakan pemain band, vokalis, dan dancer. Terkait proses identifikasi 17 jenazah, Kapolda Papua Barat sudah berkoordinasi dengan Kabes Dokkes Mabes Polri untuk mengirim Tim DVI ke Sorong.