Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Pilu Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar
11 September 2024 10:03 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Seorang gadis penjual gorengan berusia 18 tahun di Sumatera Barat (Sumbar), tewas mengenaskan. Gadis bernama Nia Kurnia Sari ini terkubur dengan tangan terikat dan tubuh tanpa busana.
ADVERTISEMENT
Polisi juga belum menemukan titik terang dari peristiwa ini. Sementara sang ibu korban menuntut, bila pelaku telah ditangkap, mereka mesti dihukum mati.
Seperti apa kelanjutan peristiwa ini, berikut kumparan rangkum:
Cerita Saksi Terakhir Kali Lihat Gadis Penjual Gorengan Sebelum Ditemukan Tewas
Rini Wahyuni (19) kakak Nia menceritakan suasana sesaat setelah Nia dinyatakan hilang saat berjualan gorengan keliling pada Jumat (6/9/2024).
"Jelang Magrib itu hujan sangat lebat. Biasanya Nia pulang ke rumah sebelum Magrib. Namun hari sudah gelap Nia belum juga pulang," kata Rini saat ditemui kumparan di rumahnya di Padang Pariaman, Selasa (10/9).
Keluarga mencoba mencari keberadaan Nia ke tetangga sekitar, tapi nihil. Sampai akhirnya, seorang warga bernama Bujang mengatakan ia berpapasan dengan Nia.
"Pak Bujang itu mengatakan saat pulang bekerja dari sawah ia melihat Nia. Ia berpapasan dengan Nia di dekat tempat ditemukannya gorengan dan jilbab Nia," jelas Rini.
Bujang dan Nia berpapasan di sebuah perkebunan, saat hujan lebat. Mereka sempat bertegur sapa, lalu melanjutkan jalan masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Di sana kan banyak pohon-pohon. Tambah lagi hujan lebat, jadi gelap pemandangan. Tidak terdengar apa pun seperti jeritan atau panggilan minta tolong," kata Bujang.
Selain Bujang, salah satu warga bernama Rosnida juga mengatakan bahwa jelang magrib itu biasanya 4 pemuda sering nongkrong di dekat musala yang jaraknya dekat dengan lokasi kejadian perkara.
"Di musala itu sering dijadikan tempat duduk-duduk oleh 4 pemuda itu. Termasuk pemuda inisial J yang saat ini tidak diketahui keberadaannya," kata Rosnida.
Posisi musala itu persis berada di tepi jalan tempat korban biasa lewat saat pulang ke rumah.
"Nah kata-kata warga sini, tiga dari empat pemuda yang nongkrong di situ telah dimintai keterangan polisi. Namun yang J ini belum ditemukan, kata orang dia melarikan diri," beber Rosnida.
ADVERTISEMENT
Namun soal apakah ada kaitannya antara 4 pemuda ini dengan kasus Nia, mereka tidak mau berkomentar.
Cerita Polisi soal 4 Pemuda di Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar
Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk tiga pemuda.
"Kami telah periksa beberapa saksi. Di antaranya adalah satu orang yang terakhir melihat korban, keluarganya yaitu ibu dan kakak perempuannya, dan tiga orang pemuda di Nagari tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Reggy kepada wartawan, Selasa (10/9).
Kata Reggy, sebenarnya ada satu lagi pemuda yang dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pemuda tersebut kabur, tidak ada di rumahnya.
"Dari empat pemuda tersebut satu di antaranya belum ditemukan sampai saat ini, kita masih melakukan pengejaran," kata Reggy.
ADVERTISEMENT
Polisi Terjunkan Anjing Pelacak Bantu Usut Tewasnya Gadis Penjual Gorengan
Anjing pelacak dikerahkan menyusuri lokasi kejadian pada pukul 17.00 WIB, Selasa (10/9), untuk mencari barang bukti.
"Benar, saat ini sedang dilaksanakan proses pencarian barang bukti lainnya. Diketahui pakaian yang dikenakan korban belum didapatkan," kata Reggy.
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Pelaku juga masih diburu.
"Masih terus berupaya sekuat tenaga atau menggerakkan sumber daya untuk mengangkat kasus ini," jelasnya.
Ibunda Gadis Penjual Gorengan yang Tewas di Sumbar Harap Pelaku Dihukum Mati
Isak tangis masih terdengar dari rumah duka yang berlokasi di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (10/9).
Ibu kandung Nia, Eli Malina (45), meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Dengan wajah emosi dan sedih, Eli berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
ADVERTISEMENT
"Kami belum bisa mengikhlaskan kepergian Nia. Kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati," kata perempuan yang setiap hari juga berjualan gorengan keliling saat dijumpai dirumah duka, Selasa (10/9).