Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Pria Berbobot 300 Kg di Tangerang: Awalnya 120 Kg, Makan Porsi Biasa
10 Juni 2023 12:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan oleh tetangganya, Rahman, di mana cedera itu diderita Fajri akibat kecelakaan, dia keseleo dan dan terluka.
"Fajri ini sudah delapan bulan memang tidak beraktivitas karena keseleo dan luka di kakinya, karena waktu itu mencoba menyela motor pas mau berangkat kerja," kata Rahman, Sabtu, (10/6).
Saat itu, warga pun datang membantu Fajri. Kala itu, kondisi Fajri sudah memiliki bobot yang berlebih.
"Waktu itu bobotnya sudah gemuk, tapi masih bisa beraktivitas, lalu pas keseleo, kita bantu, namun memang masih sakit," ujarnya.
Alhasil, Fajri yang bekerja biro jasa penjualan online pun, hanya bisa bekerja di tempat, tanpa melakukan aktivitas bergerak seperti biasa.
"Karena jatuh itu, akhirnya Fajri ini kesulitan kerja, dan dia kerjanya lewat online jadi biro jasa penjualan gitu," ujar Rahman.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Fajri yang tinggal hanya dengan sang ibu pun, dibantu tetangga. Seperti membelikan token listrik, hingga membayar air ke kantor PDAM atau ritel terdekat.
"Dia tinggal di sini sudah 4 tahunan, dan setahun terakhir ditinggal ayahnya, meninggal dunia. Sekarang cuma sama ibunya aja yang kondisi juga sakit," jelas Rahman.
"Makanya, pas Fajri dapat musibah jatuh itu, tetangga yang dekat rumahnya ya bantu-bantu sebisanya, seperti beliin token listrik, terus bantu bayarin air. Kalau buat makan, kadang kami kirim atau dia beli pakai aplikasi," ungkapnya.
Rahman juga menuturkan pola makan Fajri seperti biasa, hanya memang tidak ada pergerakan atau mobilitas sama sekali yang dilakukan oleh lelaki berusia 27 tahun itu.
ADVERTISEMENT
"Dia makannya tiga sampai empat kali, porsi biasa, kita tahu karena suka cek juga kalau pesanan makanannya datang. Tapi memang karena kesulitan jalan jadi ya di kasur aja, ibunya juga susah bantu, karena berat, waktu dapat musibah itu bobotnya aja sudah berat," jelasnya.
Alhasil, Fajri yang tadinya memiliki berat badan 120 kilogram, mengalami kenaikan secara drastis hingga 280 kilogram selama delapan bulan.
Saat ini, Fajri pun tengah dalam penanganan medis pihak RSCM Jakarta, yang terus melakukan koordinasi dengan RSUD Kota Tangerang dan Dinas Kesehatan setempat.
Pada proses penurunan berat badan, Fajri akan lebih dulu mendapatkan penanganan mengenai infeksi kaki akibat luka, yang dilanjutkan dengan proses diet.