Kisah Putu Ayu, Menerobos Hujan demi Cek Kesehatan Gratis di Denpasar

10 Februari 2025 11:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas I Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (10/2/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas I Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (10/2/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Hujan deras tak membuat antusiasme Putu Ayu Dewi Lestari mengikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) atau medical check up (MCU) di Puskesmas I Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (10/2), hilang.
ADVERTISEMENT
Dia berkesempatan mengikuti PKG karena berulang tahun yang ke-17 pada 5 Februari 2025 lalu. Siswi kelas XII SMAN 01 Kota Denpasar bahkan sengaja izin sebentar ke sekolahnya.
Putu Ayu datang sendirian ke puskesmas karena penasaran tentang kondisi kesehatannya sekaligus rasa budeg di kuping kanannya pada Minggu (9/2) malam kemarin. Ini pertama kalinya dia menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Antusias sih, awalnya ditawarin orang tua untuk ikut mana tahu sekalian ada sakit bawaan atau gimana," katanya kepada wartawan, Senin (10/2).
Putu Ayu menceritakan alur PKG. Dia awalnya diminta mengambil nomor antrean di area pendaftaran, selanjutnya data pribadinya dimasukkan ke sistem oleh petugas. Putu Ayu kemudian mengikuti sejumlah pemeriksaan.
"Pemeriksaaannya itu ada banyak, pertama saya disuruh untuk timbang berat badan, tinggi badan, sama lingkar perut, cek gula darah, TBC, HIV, dimasukkan data dan dilanjutkan memasukkan data hasil pemeriksaan," sambungnya.
Putu Ayu Dewi Lestari mengikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas I Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (10/2/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Hampir 20 menit menjalani pemeriksaan, hasilnya menyatakan Putu Ayu dalam sehat dan tak ada masalah dengan kupingnya. Dokter menyarankan Putu Ayu rutin membersihkan telinga dan tidak menggunakan pendengar suara dengan volume berlebihan.
ADVERTISEMENT
Program Prabowo "Medical Check Up" gratis di puskesmas pada hari ultah direncakan dimulai Februari 2025. Foto: Instagram/@gerindrajepara
Wisatawan Domestik Bisa Cek Kesehatan Gratis di Bali
Dalam kesempatan yang sama, PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra menegaskan, PKG ini tak mengenal batas wilayah. Para wisatawan domestik yang berulang tahun namun sedang liburan bisa cek kesehatan gratis ke puskesmas.
"Yang pertama itu warganya kita melihat warganya tidak hanya Bali, Denpasar, wisatawan domestik juga kalau dateng pas ulang tahun menunjukkan KTP bisa," katanya.
Suasana Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas I Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (10/2/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Jumlah puskesmas di Bali ada 120 unit. Made Mahendra menargetkan setiap puskesmas bisa melayani sekitar 30 orang setiap hari. Rata-rata pemeriksaan warga sekitar 30 sampai 60 menit.
Dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan PKG ini untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sehat. Dia berjanji akan melakukan evaluasi dan perbaikan untuk memaksimalkan pelayanan ini.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, warga yang mengikuti PKG Puskesmas I Denpasar Utara masih sedikit. Cuaca hujan deras dan angin kencang sedang melanda Bali sejak Minggu (9/2) lalu.
Suasana Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas I Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (10/2/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Sekilas Program
Program ini ditargetkan menyasar 26 juta anak ikut program stunting, imunisasi untuk 79 juta orang, 82 juta anak makan bergizi gratis, dan 189 juta orang ikut program vaksinasi Covid-19.
Kemenkes mencatat terdapat 21,5 persen bayi hingga anak prasekolah yang mengalami stunting dan anak sekolah dan remaja sebanyak 15,6 persen mengalami anemia. Sementara itu, untuk kelompok dewasa dan lansia mengalami; obesitas 23,4 persen, hipertensi 30,8 persen dan diabetes 24,3 persen.
Program ini serentak berlaku di seluruh Indonesia. Pemeriksaan kesehatan gratis mengikuti siklus hidup: Bayi baru lahir (2 hari), balita dan anak usia pra sekolah (1-6 tahun), usia sekolah dan remaja (7-17 tahun), dewasa (18-59 tahun), dan lansia (>60 tahun).
ADVERTISEMENT