news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Kisah Sedih Hendra Kehilangan Tas Usai Dicek Mesin X-Ray di Hang Nadim

27 Desember 2018 20:26 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balai Utama Bandar Udara Internasional Hang Nadim  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Balai Utama Bandar Udara Internasional Hang Nadim (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Kejadian tidak mengenakkan dialami oleh Daniel Hendra (36), seorang penumpang di Bandara Hang Nadim, Batam. Hendra yang hendak bertolak menuju Semarang kehilangan satu buah tas jinjing berisi dompet hingga iPad setelah melewati mesin x-ray bandara.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Hendra menjelaskan kejadian bermula saat ia tiba di bandara pukul 08.10 WIB dan melewati mesin pemeriksaan bandara. Saat itu, ia membawa satu koper berukuran sedang, dua tas jinjing, dan satu buah kardus, yang juga diletakkan di mesin pemindai.
"Saya masukan semuanya dan saya jalan ke mesin scanning. Selesai saya diperiksa body scanning, saya jalan ambil tas. Di situ posisinya semua barangnya ada, tapi satu tas jinjing saya hilang bersama isinya," ujar Hendra, Kamis (27/12).
Mengetahui salah satu barangnya hilang, Hendra langsung melapor ke petugas yang berjaga di mesin x-ray, dia meminta untuk melihat kamera CCTV. Ia juga sempat komplain karena barangnya hilang.
Setelah itu, Hendra diperbolehkan masuk ke ruang kontrol CCTV untuk mencari tahu siapa yang mengambil tasnya. Tapi sayangnya CCTV justru tak merekam.
ADVERTISEMENT
"Menurut pihak bandara, CCTVnya salah setting waktunya. Saya minta bukakan jam tertentu ketika saya datang, kemudian mereka putar balik waktunya dan bilang, 'Pak ini kerekamnya hanya sampai jam 7.31 WIB'," jelas Hendra.
Dan sayangnya juga, kamera CCTV lainnya yang mengarah ke mesin x-ray justru rusak dan mati.
"CCTV yang monitor bagian keluar itu mati. Dan menurut mereka sudah dua minggu rusak. Jadi tidak ditemukan solusinya," lanjut pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini.
Ia sempat melaporkan kejadian ini kepada petugas bandara, namun hanya sebatas diumumkan melalui pengeras suara. Hendra juga sempat berniat membuat laporan ke pihak berwajib, namun karena harus mengejar pesawat ia putuskan tidak jadi melaporkannya.
"Saya memang ada suspect ke satu kelompok orang, saya perhatikan, ingat lagi waktu saya lakukan x-ray. Gerak-geriknya dia ngawasin saya. tapi saya enggak mau suudzon," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian ini, Hendra harus mengalami kerugian hingga Rp 5 jutaan termasuk uang tunai sebesar Rp 1,5 juta. Dari kasus ini, Hendra hanya meminta kepada pihak bandara untuk memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pengelola Bandara Hang Nadim.