Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Kisah Seorang Hansip di Karawang, Kuliahkan Anaknya hingga Raih Cumlaude
22 Juni 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Senyum pria berseragam hansip ini merekah saat menyaksikan anak perempuannya diwisuda dengan predikat cumlaude.
ADVERTISEMENT
Raut kebahagiaan terpancar dari wajahnya, matanya berkaca-kaca menahan haru melihat putri kesayangannya mengenakan toga.
Hansip itu bernama Omay Zaelani Rohman. Ia menjadi hansip di Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Karawang.
Anak perempuannya, Nita Fitriyani, merupakan mahasiswi Program Studi Teknik Informatika Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang. Nita berhasil meraih IPK 3,83 dan menjadi wisudawati terbaik di acara wisuda Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang di gedung serbaguna Maruli, Karawang, Sabtu (22/6).
Saat ditemui di UBP, Omay berkali-kali menyatakan rasa bangga terhadap putrinya. Dia seakan tak percaya dapat mengantarkan anaknya menjadi sarjana.
"Intinya saya amat bangga anak bisa lulus, apalagi menjadi mahasiswi terbaik, meski bapaknya seorang linmas tapi anak saya bisa menjadi yang terbaik," ucap Omay.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 48 tahun itu berkisah, rasa was-was sempat menghantuinya apakah mampu membiayai anaknya kuliah hingga lulus. Mengingat penghasilannya sebagai hansip yang tak seberapa.
"Honor linmas dihitung per bulannya Rp 475 ribu," kata dia.
Meski demikian, ia bersama sang istri, Acah Kurniawati, ia bertekad keras agar putri sulungnya itu jangan sampai putus kuliah hanya karena ketiadaan biaya.
Juga Kerja Serabutan Demi Biaya Kuliah Sang Putri
Di luar kesehariannya sebagai hansip, dia bekerja serabutan dari kuli konveksi hingga menjadi tukang bangunan.
Begitu pun dengan sang istri, turut membantu ekonomi keluarga dengan membuka usaha kue kecil-kecilan.
"Atas izin Allah kalaupun usaha saya begini sekadar linmas, tapi setelah itu saya juga kuli di luar, serabutan apa aja, yang penting apa aja bisa kuliahkan anak," ucapnya.
Ingin bahagiakan orang tua
Sementara Nita Fitriyani mengaku tak malu dengan profesi ayahnya. Ia justru sangat berterima kasih kepada kedua orang tuanya yang telah berjuang banting tulang membiayai kuliahnya.
ADVERTISEMENT
Sadar dengan ekonomi keluarga yang tidak seberapa, Nita erusaha berjuang dengan caranya sendiri, yaitu mengejar beasiswa.
"Alhamdulillah di semester akhir aku dapat beasiswa Karawang Cerdas, dapat bantuan Rp 6 juta per tahun jadi kebantu," katanya.
"Aku ngelihatnya bapak itu perjuangannya sangat besar sekali, jadi harus bikin timbal balik gitu. Alhamdulillah saya bisa dan bersyukur bisa berikan yang terbaik," seru Nita.
Luluskan 378 sarjana
Rektor UBP Karawang, Prof. Dr. Dedi Mulyadi, SE., MM mengatakan, sebanyak 378 mahasiswa dan mahasiswi dari 11 program studi (prodi) mengikuti sidang terbuka senat pada wisuda program sarjana ke-8 kali ini.
Rektor berharap para lulusan ini tetap menjaga nama baik almamater dan mampu menjadi SDM unggul di mana pun mereka berkarier.
ADVERTISEMENT
"Semoga para wisudawan dan wisudawati UBP Karawang dapat mencapai cita-citanya, bisa mengharumkan nama almamater, berguna bagi bangsa maupun negara, tentunya dengan kompetensi yang telah kami berikan selama ini," kata Dedi.