Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Misteri jenazah wanita hamil tanpa identitas masih belum menemukan titik terang. Polisi kesulitan menemukan petunjuk dari jenazah tersebut, mulai dari rekaman CCTV yang tidak terkoneksi hingga data yang belum terkoneksi e-KTP.
ADVERTISEMENT
Kamis (11/4), dua orang warga Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, mendatangi RS Polri untuk melihat jenazah wanita hamil tersebut. Namun, mereka terkendala masalah perizinan karena belum lapor kepada pihak Polsek Makassar, yang menemukan jenazah tersebut.
Dua orang tersebut adalah Sri Mulyani dan Ero Swara Effendi. Mereka datang ke RS Polri karena mengira jasad wanita itu merupakan anaknya yang hilang.
“Saya kemarin cuma was-was, siapa tahu itu anak saya. Namanya orang tua, pasti was-was, saya cuma mau mastiin, itu anak saya bukan,” ucap Sri di kediamanya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).
Sri mengatakan, sudah 2 bulan ia hilang kontak dengan anaknya, Rosfitasari Efendi (26). Terakhir, ia mengetahui anaknya bekerja di minimarket di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
“Dia udah pamit, 4 bulan sebelumnya, mau kerja di Indomaret Pondok Kopi. Lalu komunikasi terakhir sekitar 2 bulanan lalulah, dia mau pindah kerja, minta uang Rp 1 juta buat nebus ijazah,” kata Sri.
Setelah itu, Sri mencoba mengunjungi indekos putrinya di kawasan Pondok Kopi. Ia terkejut, karena sang putri sudah tak tinggal di sana.
“Saya tanya ke teman-temanya, katanya sudah pergi, entah ke mana, saya telepon juga tidak bisa, dan hilang kontak,” kata Sri.
Setelah kejadian tersebut, Sri melihat berita tentang penemuan jenazah di taman kota di pinggir Tol Jagorawi arah ke TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Ia pun was-was, karena ciri-cirinya hampir sama dengan ciri-ciri putrinya.
“Anak saya ada luka bekas knalpot di betis kanan, rambut ikal, tinggi sekitar 150 cm, dan usianya 20-26. Anak saya kelahiran 1993, jadi ya hampir cocoklah,” kata Sri.
ADVERTISEMENT
Sri lantas menuju RS Polri, sedangkan salah satu menantunya menyebar foto dan membuat laporan ke Polsek Kemayoran. Ia juga telah berkoordinasi dengan Kanit Reskrim Polsek Makasar, AKP Dicky.
“Sama komandan Dicky sudah ditunjukkan fotonya, saya kuat-kuatin namanya penasaran, setelah saya lihat kondisinya udah bengkak dan susah dikenali. Rambutnya yang ikal sudah terlepas, jadi plontos gitu,” kata Sri.
Hal tersebut mirip dengan ciri putrinya, yang berambut ikal. Namun ia tidak memperhatikan ciri-ciri yang diberikan polisi, yakni tahi lalat di belakang telinga kanan.
“Itu saya enggak memperhatikan ya,” kata Sri.
Sri pun sudah melakukan tes DNA di RS Polri pada Kamis kemarin. Kata petugas yang menangani, hasil tes DNA akan keluar dalam 2-3 hari.
ADVERTISEMENT
Namun, selain Sri, ada juga seorang dari Indramayu yang mengaku kakak dari jenazah tersebut. Ia juga akan memastikan identitas jenazah itu.
“Pertanyaan polisi lebih mengarah ke lelaki dari Indramayu ini, kata dia, adiknya kabur dalam kondisi hamil dua minggu lalu. Ia sedang proses cerai, dan diharap proses sudah selesai ketika bayi lahir,” kata Sri.
Berbeda dengan anak Sri, saat kabur, putrinya belum mengandung. Belum menikah dan tidak memiliki pacar. Namun, kesamaannya adalah baik putri Sri dan jenazah wanita hamil tersebut sama-sama belum memiliki E-KTP.
“Mudah-mudahan bukan anak saya, kalau itu anak saya, maka itu cobaan. Saya mencoba ikhlas, meskipun tidak ikhlas, kalau diambil Allah saya ikhlas, tapi mana bisa ikhlas kalau ternyata dibunuh?” tutup Sri.
ADVERTISEMENT