Kisah Syuting Film '22 Menit' yang Tutup Jalan MH Thamrin

21 April 2018 19:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Area bom Thamrin dibuat Shoting film (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Area bom Thamrin dibuat Shoting film (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Motor terbakar, mobil terbalik, dan sejumlah kamera menyoroti aparat kepolisian yang berjajar. Pemandangan berbeda di Jalan MH Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat itu lantaran adanya syuting film berjudul '22 Menit'.
ADVERTISEMENT
Film '22 Menit' merupakan film fiksi yang terinspirasi dari kejadian nyata Bom Thamrin pada Januari 2016 lalu. Film yang disutradarai oleh Eugene Panji itu berkisah tentang kelamnya bom bunuh diri tersebut.
Berdasarkan unggahan di akun Instagram @22menitthemovie, ada beberapa penggalan skena yang mirip dengan apa yang terjadi pada saat kejadian Bom Thamrin. Seperti video di balik layar yang memperlihatkan adegan di dalam kedai kopi Starbucks Sarinah sebelum terjadinya serangan terorisme tersebut. Ada pula adegan di mana Ario Bayu --berperan sebagai polisi-- yang melakukan aksi baku tembak di ruas Jalan MH Thamrin.
Namun begitu, sutradara yang juga menggarap film 'Naura & Genk Juara' itu mengatakan bahwa film '22 Menit' bukanlah karya dokumenter. Hanya saja, kemiripan peristiwa dengan apa yang disajikan nantinya dalam film mencapai 50 persen.
ADVERTISEMENT
“Kami lagi syuting bikin film fiksi, tapi inspired by true event dari kejadian bom Thamrin. Jadi kami rekronstruksi karena bagaimana pun juga ini kan bagian dari jejak sejarah bangsa ini, jejak sejarah kelam bangsa ini,” kata Eugene.
Menurut Eugene, fenomena Bom Thamrin memiliki kesan dan hikmah tersendiri. Dia mengatakan, ketika itu publik menyatakan keberaniannya untuk tidak takut terhadap aksi teror.
"Another side juga sebuah prestasi masyarakat juga ya, dan polisi tentunya. Maksudnya itu yang mau coba kita rekam adalah jejak sejarah keberhasilan semua pihak untuk tidak takut sama terorisme,” ujarnya.
Film yang dijadwalkan rilis pada 5 Juli mendatang ini selain dibintangi oleh Ario Bayu, juga akan dibintangi oleh Ade Firman Hakim, serta perwira polisi Brigjen Krishna Murti dan Kombes Herry Heryawan.
ADVERTISEMENT
Area bom Thamrin dibuat Shoting film (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Area bom Thamrin dibuat Shoting film (Foto: Ricad Saka/kumparan)
Seperti yang telah diketahui, peristiwa Bom Thamrin bermula dari penembakan di Thamrin pada tengah hari. Pelaku menyerang kedai kopi Starbucks yang terletak di Gedung Jakarta Theater. Sementara pelaku lainnya meledakkan bom bunuh diri di pos polisi perempatan Sarinah.
Dalam penyisiran, polisi menemukan enam bom rakitan, lima bom kecil, dan satu bom besar. Kepolisian mengatakn bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok ISIS.
Soal syuting film ini, yang menjadi ramai karena sampai menutup ruas Jalan Thamrin. Penutupan ini berimbas kemana-mana, macet terjadi. Sejumlah warga mengeluh kemacetan yang diakibatkan ditutupnya Jalan MH Thamrin untuk syuting film tersebut. Penutupan sendiri dimulai dari pukul 06.00 WIB sampai 16.30 WIB.
Terkait hal ini, polisi telah melakukan rekayasa lalu lintas yakni pengendara yang akan melalui Jalan MH Thamrin akan dialihkan ke sejumlah jalan di sekitarnya. Dikutip dari Twitter resmi @TMCPoldaMetro, pengalilhan arus dilakukan dari dan menuju Jalan MH Thamrin terutama mendekati kawasan Sarinah.
ADVERTISEMENT
Tapi sepertinya pengalihan arus tak berpengaruh banyak. Protes tetap saja datang.
kumparan (kumparan.com) sudah mencoba mengontak Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, namun diminta agar mengontak Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. Sayangnya, Argo belum memberikan respons.