Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kisah Tahanan Palestina: Dipukuli Sipir Penjara Israel hingga Patah Tangan
28 November 2023 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perlakuan itu seolah berbanding terbalik dengan cerita-cerita tawanan Israel yang dibebaskan Hamas belakangan ini — mereka diperlakukan dengan baik dan manusiawi.
Dengan tangan disangga oleh gips dan wajah lusuh, kepada Al Jazeera remaja asal Jenin, Tepi Barat, ini mengatakan dia sebelumnya ditahan di penjara Israel yang terletak di Gurun Negev.
Nazzal menceritakan, tangan dan jarinya patah setelah dipukuli oleh sipir Israel di penjara seminggu lalu. Namun, dia mengaku tak diberi perawatan medis pada saat itu dan baru dipasangkan gips oleh Palang Merah Internasional (ICRC) saat dibebaskan dari penjara.
"Mereka [Israel] tidak memberi saya apa-apa," kata Nazzal. "Tangan saya patah, saya tidak bisa menggerakkan jari saya," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Nazzal menambahkan, kondisi penjara di Gurun Negev — tempat dia ditahan, sangat buruk dan terkenal dengan perlakuan buruk Israel terhadap para tahanan Palestina. "Situasi para tahanan sangat buruk," ucap Nazzal.
"Orang-orang tua tergeletak di lantai, mereka menginjak mereka. Saya masih muda, saya bisa menerimanya, tapi bagaimana dengan mereka?" tambahnya.
Saat diwawancarai, Nazzal yang kala itu didampingi oleh sang ibu terlihat sangat lelah dan tidak terurus. Ibu Nazzal tampak berdiri di sampingnya, menangis, dan mengaku tidak tahu apa yang selama ini menimpa putranya.
Sebab, Israel tidak mengizinkan para tahanan Palestina bertemu atau bahkan berbicara dengan kerabat-kerabat mereka selama di penjara.
"Tidak ada telepon, tidak ada kunjungan, tidak ada apa-apa," kata ibu Nazzal.
ADVERTISEMENT