Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Suara knalpot sepeda motor Yamaha RX-King meraung-raung dari dalam tong raksasa di tengah kelap-kelip lampu pasar malam di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Komidi tersebut biasa dikenal dengan Tong Setan.
ADVERTISEMENT
Dengan merogoh kocek Rp 15 ribu, penonton sudah bisa melihat atraksi 2 joki memacu kendaraanya berputar-putar mengelilingi dinding kayu dengan kemiringan hampir 90 derajat.
Para joki saat beraksi bahkan tidak jarang melepas tangannya dari setang motor. Mereka mengambil saweran yang disodorkan para penonton.
Salah satu orang di balik kemudi motor itu adalah Tebe. Pria 33 tahun asal Kota Wali —julukan Kota Demak, Jawa Tengah— ini sudah berkecimpung di dunia tarik gas selama sekitar 15 tahun.
"Main Tong Setan kurang lebihnya udah lama, dari 2009," kata Tebe saat ditemui, Sabtu (1/6).
Kisah Tebe berawal dari kesukaannya terhadap otomotif. Iseng-iseng diajak temannya, Tebe akhirnya mencoba menjajal untuk berkendara di dalam Tong Setan.
ADVERTISEMENT
Namun tak langsung dengan motor, Tebe diminta untuk belajar menggunakan sepeda.
"Belajar sepeda dulu kita, baru motor," ucap pria asal Demak ini.
Di tahun-tahun awal, Tebe mengaku tak kesulitan untuk bisa menempelkan roda di dinding tong. Halangannya hanya satu: Pusing.
"Ya, kita kesulitannya cuma ngilangin pusing, tapi lama-lama udah biasa," ungkap dia.
Ia tahu persis bahwa pekerjaannya ini memiliki risiko yang amat tinggi. Sudah tak terhitung berapa kali Tebe terjatuh saat beraksi.
"Jatuh mah sering kita, orang pekerjaannya kayak gini," katanya.
Kendati demikian, semua risiko tersebut terbayarkan bila uang yang didapat melebihi ekspektasi. Tebe bersama rekan duetnya, Dadung, bisa meraup hingga belasan juta Rupiah dalam semalam.
"Yam kita tergantung kalau ramai, kalau sepinya. Paling banyak pernah dapet 18 (juta), kadang 20 (juta). Enggak pasti juga, tergantung tempat," jelas Tebe.
Uang tersebut memang tak sepenuhnya bisa dibawa pulang. Tebe harus menyetorkan uang itu ke bosnya, lalu dibagi rata dengan para pegawai lainnya.
ADVERTISEMENT
Kini, Tebe masih betah dengan kehidupannya. Ia belum terpikir akan terus bertahan dengan Tong Setan atau memilih jalan hidup lainnya.
"Ya, kita jalanin dulu aja," pungkasnya.
Live Update