Kisah Warga Batam Ngungsi ke Hotel karena Tak Ada Air di Rumah

21 Juni 2023 10:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengambil air genangan di Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengambil air genangan di Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Marina, 34 tahun, warga Kecamatan Bengkong, Kota Batam, menceritakan pengalaman saat tempat tinggalnya mengalami krisis air selama empat hari. Dia pun sampai harus tinggal di hotel demi bisa mandi.
ADVERTISEMENT
Kisah bermula dari hari Jumat (16/6), ketika air mendadak mati. Usut punya usut, air mati karena ada pipa air yang pecah.
Marina yang tinggal seorang diri di rumah—suaminya bekerja di Singapura—langsung berniat untuk menyetok air galon. Dia pun mendatangi depot air galon.
Tapi ternyata, semua orang berpikiran sama.
"Semua depot air galon diserbu orang sampai-sampai depotnya enggak menerima antrean lagi," kata Marina, Rabu (21/6).
Nah, Marina pada Sabtu (17/6) akhirnya mendatangi hotel demi bisa mandi.
"Ramai banget hotel karena orang-orang pada lari semua ke hotel," ujar karyawati perusahaan swasta itu.
"Terpaksa holiday," kata Marina sambil terkekeh.
Marina tinggal di hotel hingga Minggu (18/6) karena pada Senin (19/6) air di rumahnya sudah nyala.
ADVERTISEMENT

Cerita Sinta

Kisah lain datang dari Sinta (20). Karyawati freelance perusahaan swasta ini tidak ke hotel.
"Air mengucur pelan tengah malam, terkumpul sedikit di ember," katanya.

Heboh Krisis Air

Kota Batam, utamanya di Bengkong, viral lantaran ada video orang-orang menyerok air genangan di tanah. Memang, air genangan itu bukan untuk diminum tapi untuk mencuci.

Gerak Cepat Rudi

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, memberikan atensi serius terhadap permasalahan air yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini.
Rudi menyayangkan, polemik air bersih tersebut memberikan dampak buruk terhadap kebutuhan masyarakat Kota Batam.
Oleh sebab itu, Rudi pun memerintahkan SPAM BP Batam dan PT Air Batam Hulu-Hilir (ABH) untuk segera menyikapi persoalan yang ada sampai tuntas.
ADVERTISEMENT
"Saya minta permasalahan air harus segera selesai dan tuntas. Bukan hanya masalah di hilir, tapi persoalan di hulu juga," kata Rudi usai memimpin rapat terbatas yang melibatkan Badan Usaha SPAM dan PT Air Batam Hilir di Balairung Sari BP Batam, Senin (19/6).
Ilustrasi keran air. Dok: M. Rizki/kumparan.
"Mengingat, DAM Muka Kuning baru yang berkapasitas 350 liter per detik itu berfungsi untuk menambah air ke daerah yang saat ini sulit dijangkau. SPAM BP Batam dan PT ABH harus saling sinergi dan berkoordinasi dalam menyikapi polemik ini," lanjut Rudi.
Tidak hanya masalah kebocoran pipa, Rudi juga memberikan perhatian terhadap kebutuhan masyarakat yang berada di stress area. Sehingga, kebutuhan dapat terpenuhi ke depannya.
Rudi juga berkomitmen agar kondisi tersebut tak berlarut hingga merugikan banyak pihak. Sehingga, pihaknya pun berencana untuk membentuk tim khusus agar permasalahan air dapat terselesaikan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Saat rapat berlangsung dengan Kepala BP Batam M. Rudi (kiri). Dok: Ist.
Sementara, Direktur Operasional PT Air Batam Hulu-Hilir (ABH), Muji Aman, menegaskan bahwa perbaikan terhadap pipa bocor masih terus berlangsung.
Pihaknya berkomitmen untuk memulihkan pasokan air kepada masyarakat seiring pengerjaan yang dilakukan.
"Kami sudah berjanji ke masyarakat, bulan September semua persoalan kebocoran sudah selesai. Dalam dua bulan ini, kami juga akan berusaha untuk terus kerja keras menuntaskan permasalahannya. Tidak hanya masalah kebocoran, tapi juga pemenuhan air di daerah yang sulit dijangkau juga akan kami maksimalkan," katanya.