Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kiswah Suryadharma Ali Laku Rp 450 Juta, Dimenangi Pengusaha Madura
25 Juli 2018 14:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kain kiswah atau potongan kain Ka'bah milik Suryadharma Ali kini berganti kepemilikan. Kiswah yang didapat Suryadharma Ali dari hasil korupsi itu menjadi salah satu barang yang dilelang oleh KPK.
ADVERTISEMENT
Lelang kiswah itu berjalan cukup sengit dan cukup banyak peminatnya. Lelang dibuka dengan harga awal sebesar Rp 22,5 juta. Adu tawar terjadi di antara para peserta lelang demi mendapatkan kiswah tersebut. Bahkan harga penawaran melonjak drastis dari awalnya puluhan juta rupiah menjadi ratusan juta rupiah.
Pertarungan adu lelang menyisakan dua orang peserta saja ketika angka penawaran menyentuh angka Rp 440 juta. Pada akhirnya, salah satu peserta bernama Muhammad Jufri Saad berani kembali menawar Rp 450 juta. Tawaran Jufri itu pada akhirnya menjadi penanda kiswah tersebut dimenangkan olehnya.
"Karena dia (menawar) Rp 440 juta, saya naikin Rp 450 juta. Kami setop, ya sudah rezeki saya," ujar Jufri usai lelang kepada wartawan di gedung KPK, Rabu (25/7).
Jufri mengaku bahkan tak segan mengeluarkan uang lebih bila pesainganya itu tetap menawar lagi kiswah tersebut. "(Kalau) Dia (tawar) Rp 1 miliar, aku lawan," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Jufri menyebut alasan ia berani menawar dengan harga tinggi hanya didasari alasan untuk mendapatkan berkah dari kain tersebut. Sebagai muslim, Jufri menyebut lelang ini merupakan kesempatan langka dan tidak akan dilewatkannya untuk memiliki kiswah tersebut.
"Kiswah ini kita tahu bahwa sebagai orang muslim bahwa itu adalah suatu ibaratnya koleksi terbaik, karena tutupnya Ka'bah, ingin untuk koleksi di rumah. Jadi Rp 450 juta itu kalau kita nilai di Mekah lebih mahal dibanding dari harga yang di KPK ini," kata dia.
Selain kiswah, KPK melelang sejumlah barang lain dari hasil rampasan negara terkait kasus korupsi. Jufri pun mengaku memenangkan beberapa barang lain dalam lelang tersebut. Di antaranya termasuk ponsel hingga tas kulit.
ADVERTISEMENT
Namun, ia mengaku tidak berminat ikut lelang mobil atau rumah. Jufri memiliki alasannya sendiri. Tak adanya sertifikat mobil dan tanah yang dilelang, membuat Jufri memilih mundur. Selain itu, harga jual kendaraan seperti mobil yang saat ini tengah lesu, menjadi alasan lain yang membuatnya urung menawar barang itu.
"Itu karena BPKP dan STNK tidak ada dan harganya sekarang lesu, dan di bawah, kalau Mercy yang tadi ditawarkan tadi, saya sudah tawar sampai Rp 1 miliar, kami ngalah tadi," beber Jufri.
Jufri sudah mengikuti lelang KPK sebanyak tujuh kali. Ia mengatakan bahwa sejumlah barang yang telah berhasil ia menangkan pada lelang sebelumnya hanya ia simpan untuk barang koleksi pribadi, termasuk kiswah yang berhasil ia menangkan hari ini.
ADVERTISEMENT
"Betul koleksi, dan kiswah itu sudah seminggu saya incar dan sampai sekarang alhamdulilah didapat," kata Jufri.
Jufri pun mengungkap alasan ia rutin ikuti lelang KPK. Barang yang terbilang unik serta jaminan kualitas dari barang lelang, menjadi alasan Jufri rajin mendaftarkan diri dalam lelang yang diadakan KPK.
"Karena cuma KPK yang unik, sudah terjamin, tidak ada lagi di seluruh Indonesia, cuma ini saja," pungkasnya.