Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan pembuat produk tekstil dan kimia asal Jepang, Kurabo Industies Ltd, mengumumkan bahwa pihaknya berhasil menciptakan kit yang bisa deteksi virus corona dalam 15 menit. Alat tes corona tersebut dikembangkan oleh perusahaan Cina.
ADVERTISEMENT
Kit tersebut menggunakan sampel darah dan reagen pasien yang disebut bisa mengurangi waktu dan biaya dalam pengetesan corona. Alat ini diklaim lebih praktis dibandingkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang bisa memakan waktu 4-6 jam dalam pengetesan.
Kit yang berbentuk tes pack ini bekerja dengan memunculkan garis. Cara pakainya adalah mencampurkan darah dengan reagen pada tes pack tersebut. Jika hasilnya positif, maka akan muncul garis merah di alat ini.
Alat ini sudah dikembangkan oleh perusahaan di Cina dan digunakan oleh institusi medis di sana. Kurabo sendiri berencana menjual kit ini ke lembaga penelitian dan pengujuan corona. Satu kit yang diklaim bisa menguji 10 sampel, dijual dengan harga 25.000 yen atau Rp 3,39 juta, tidak termasuk pajak.
Alat ini akan mulai dijual pada Senin (16/3). Alat ini juga diklaim dapat dengan efektif dalam mendeteksi virus corona pada pasien pada tahap awal terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Dilansir di laman yang sama, perusahaan Jepang lainnya, Shimadzu Corp, juga tengah mengembangkan alat yang sama. Alat tersebut diharapkan dapat medeteksi virus dalam waktu satu jam, dan akan dirilis pada akhir Maret mendatang.
Di Indonesia sendiri, saat ini ada dua metode yang digunakan dalam mendeteksi corona dalam sampel yang diambil. Metode itu adalah menguji sampel dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genom Sequencing (GS).
“Ada dua metode, pertama metode cepat atau PCR, itu dalam waktu 24 jam sudah selesai hasilnya. Kedua, dengan metode GS, butuh waktu 3 hari baru selesai,” kata juru bicara penanganan corona di Indonesia, Achmad Yurianto, di Gedung Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (3/3).
Metode PCR akan memberikan hasil dengan tes yang cepat. Sementara GS akan memakan waktu lebih lama tapi dapat mengetahui virus lain selain corona pada pasien.
ADVERTISEMENT