KJRI Jeddah Pulangkan Bocah 7 Tahun yang Ditelantarkan Orang Tuanya di Arab

25 November 2020 5:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksana Fungsi Konsuler-4, Upi Dewi Marciana, mengantar pulang bocah berinisial MR yang ditelantarkan di Jeddah. Foto: KJRI Jeddah
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksana Fungsi Konsuler-4, Upi Dewi Marciana, mengantar pulang bocah berinisial MR yang ditelantarkan di Jeddah. Foto: KJRI Jeddah
ADVERTISEMENT
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah mengantar kepulangan seorang anak berusia 7 tahun, berinisial MR, yang ditelantarkan kedua orang tuanya sejak lahir di Arab Saudi. MR merupakan anak campuran Indonesia dan Pakistan.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis resminya, KJRI Jeddah menjelaskan, pertama kali menemukan anak kelahiran 2013 tersebut setelah mendapat laporan dari Polsek Al-Mator Madinah. Laporan itu merupakan arahan Kepala Kejaksaan Negeri Madinah, melalui kepolisian menyurati KJRI untuk membawa MR.
Setelah menerima laporan itu, pada 7 Juni 2020, Tim KJRI Jeddah mendatangi Polsek Al-Mator. MR kemudian dibawa pihak KJRI dan ditempatkan di shelter KJRI Jeddah untuk sementara, sambil mengurus dokumen yang diperlukan untuk kepulangannya.
Bocah berinisial MR yang ditelantarkan di Jeddah, dipulangkan KJRI Jeddah. Foto: KJRI Jeddah
Di shelter, MR difasilitasi buku pelajaran sesuai usianya. MR didorong untuk mengenal huruf, belajar menulis dan membaca bacaan berbahasa Indonesia.
MR akhirnya tiba di Jakarta, pada Selasa 24 November 2020, didampingi oleh Pelaksana Fungsi Konsuler-4, Upi Dewi Marciana. Setibanya di Indonesia, MR diserahkan kepada pihak keluarga ibunya melalui Direktorat PWNI dan BHI dan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan dari pihak kepolisian, selama ini MR diasuh seorang WNI perempuan berinisial HML. Namun HML ditangkap aparat keamanan karena pelanggaran keimigrasian. Juga kedapatan membawa seorang anak tanpa dokumen kependudukan yang sah.
Dari pengakuan HML, MR merupakan anak dari Noviliyanti Abdul Hadis (NAH) yang telah dideportasi beberapa tahun karena pelanggaran keimigrasian. NAH meninggalkan anaknya kepada HML untuk dirawat saat masih bayi.
Dari hasil penelusuran Tim KJRI Jeddah, diperoleh informasi, NAH sempat mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) di KJRI Jeddah untuk pulang ke Indonesia pada masa pelaksanaan amnesti pemulangan warga asing ilegal dari Arab Saudi. Namun, NAH memilih tidak pulang dan menetap di Arab Saudi hingga 2015, sampai akhirnya dia terjaring razia dan dideportasi bersama dua anak perempuannya.
Bocah berinisial MR yang ditelantarkan di Jeddah, dipulangkan KJRI Jeddah. Foto: KJRI Jeddah
NAH kemudian kembali terbang ke luar negeri pada 9 Oktober 2019, berbekal paspor yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Semarang. Atas bantuan dan kerja sama baik Dinas Tenaga Kerja Pemda Pekalongan, Tim KJRI Jeddah berhasil menghubungi keluarga NAH.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, HML yang mengasuh MR berhasil dibebaskan KJRI Jeddah dari penjara. Perempuan asal Jawa Timur ini akhirnya dibantu kepulangannya oleh KJRI ke tanah air pada 2 November 2020.