Klarifikasi 'Bab Kesucian' Gowa: Kami Bukan Aliran Sesat

3 Januari 2023 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi diduga tempat ajaran sesat di Kabupaten Gowa, Sulsel. Dokumentasi "Istimewa".
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi diduga tempat ajaran sesat di Kabupaten Gowa, Sulsel. Dokumentasi "Istimewa".
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wayang Hadi (48 tahun), pemimpin Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, membantah yayasannya menganut aliran sesat yang melarang salat.
ADVERTISEMENT
"Pelarangan salat itu (tingkah) teroris, dapat data dari mana? Apalagi memfitnah begitu. Kalau menuduh tanpa verifikasi maka itu fitnah yang kejam," kata Hadi, Senin (2/1).
Hadi melanjutkan, "Kami juga salat, naik haji, dan berpuasa dengan mengikuti pemerintah," ujar Hadi.
Sebelumnya, yang menyebut aliran haram adalah Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan (MUI Sulsel) melalui Sekretarisnya, Muammar Bakry.
Hadi menyesalkan statement MUI Sulsel itu. "Yang memviralkan itu, saya baca, dari MUI Sulsel. Nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarifikasi, tidak pernah datang dan menanyakan itu," ujar Hadi.
"Apabila saya sesat seharusnya dibimbing, kalau melihat yang salah bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah," kata Hadi.

Kegiatan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah

Hadi mengatakan, pihaknya justru mengajarkan agama. "Saya mengajarkan bagaimana mengenal agama, dasar-dasar yang mau mengenal agama, mengajarkan makan yang bersih, pola hidup yang bersih, mengajarkan pola pikir yang bersih, dan hati bersih," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Jumlah anak yang menjadi turut dalam yayasan ini juga menurut Hadi tidak banyak. "Jumlahnya hanya beberapa orang, tidak sampai seratus, tapi bukan dari kaum luar, tapi anak-anak dari kalangan yayasan saja," katanya.