Klarifikasi Ketua PMI Semarang soal Desakan Mundur hingga Tindakan Semena-mena

27 Desember 2022 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PMI Kota Semarang Awal Prasetyo. Foto: PMI Kota Semarang
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PMI Kota Semarang Awal Prasetyo. Foto: PMI Kota Semarang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Awal Prasetyo, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, mengklarifikasi kekisruhan yang terjadi di lembaganya. Sebelumnya, ia dituntut oleh para pegawai dan relawan untuk meminta maaf hingga mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT

PMI Semarang kelebihan stok darah

Awal menjelaskan bahwa PMI Semarang sudah kelebihan stok darah. "Dari Januari sampai September 2022 sudah buang darah sampai 900 kantong, kalau dihitung Rp 300 ribu per kantong maka ada potential loss Rp 3 miliar," katanya kepada kumparan, Selasa (27/12).
Maka, strateginya ke depan adalah untuk mengurangi stok darah sembari meningkatkan kualitas pendonornya. Semua orang memang boleh mendonorkan darahnya tapi, PMI Semarang menurut Awal sudah "over produksi".
Semangat donor di Semarang sangat tinggi jadi ada kelebihan. Permintaannya itu kurang karena beberapa rumah sakit sudah punya unit darah sendiri," ujar Awal.
"Jadi pengurus itu rasional, kalau begini terus ya rugi," ujar dia. "Orientasinya harus ke kebutuhan bukan hanya semangat donor saja."
ADVERTISEMENT

Fasilitas untuk Pendonor Dihilangkan

Awal menjelaskan soal fasilitas untuk para pendonor. Menurutnya, dalam Anggaran Belanja 2022, harus dihitung pendapatannya.
"Maka komponen yang oleh pengurus dianggap tidak efisien itu dihapuskan, termasuk komponen yang dituntut para koordinator itu," kata Awal.
Awal menyadari bahwa yang dituntut oleh para koordinator relawan itu adalah gathering hingga menginap di hotel hingga kalender fisik. "Nyanyi-nyanyi terus dapat uang saku, itu tidak dilakukan untuk efisiensi. Sudah diketok anggarannya jadi tidak kita lakukan dong," katanya.
"Mereka menuntut karena dulu diadakan padahal saat ini situasinya berbeda karena kebutuhan darah menurun dan stok darahnya banyak," kata Awal.
Tenaga kesehatan mengambil darah sukarelawan pada program donor darah oleh Palang Merah Indonesia (PMI) di Ballroom Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sewenang-wenang Mengangkat Sekretaris

Soal tudingan bahwa Awal mengangkat sekretaris di luar organisasi PMI tapi menggajinya dengan dana PMI, Awal membantahnya.
ADVERTISEMENT
"Lho, kok sewenang-wenang, itu keputusan ditentukan oleh rapat pleno. Yang menjalankan organisasi PMI itu pengurus bukan karyawan, karyawan itu melaksanakan kebijakan pengurus," ujar Awal.
Awal menuturkan, karyawan PMI Semarang itu ada 180 orang, digaji minimal setara upah minimum regional Rp 3,3 juta hingga Rp 7 juta. "Itu (Rp 7 juta) kepala markas digaji segitu, gaji (total karyawan) sebulan bisa sampai Rp 800 juta lho, duite soko ndi (uangnya dari mana)?" kata dia.
Gaji karyawan PMI, menurut Awal, tidak berasal dari APBD dan tidak memakai uang kemanusiaan. "Jadi kita harus mandiri, maka pengurus harus rasional," katanya.
"Rencana pendirian rumah sakit itu untuk menyelamatkan donor darah PMI, jadi dari hulu ke hilir untuk pasien ke rumah sakit sendiri," ujar Awal.
ADVERTISEMENT

Tidak Masalah Ada Petisi

Awal bersikap santai soal adanya petisi yang menuntut Awal minta maaf hingga mengundurkan diri. "Itu ndak papa, biasa dalam dinamika organisasi," katanya.
Awal menjelaskan, mandat ketua itu berada di musyawarah. "Dan yang mempunyai hak suara bukan mereka," katanya. "Kalau mau mengganti pengurus, harus mengadakan musyawarah luar biasa."
"Jadi kalau suaranya bukan dari PMI ranting ya tidak ada masalah, itu dianggap sebagai masukan," kata Awal.
Markas PMI Kota Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan

Desakan Mundur

Awal mengatakan tidak akan mundur. "Tidak mau kalau yang minta mundur itu (desakan), tapi kalau musyawarah luar biasa, saya oke," ujarnya.
"Perlu tahu, pengurus PMI itu tidak digaji. Saya itu dosen, saya dekan di Bengkulu, saya dokter THT spesialis kepala. Uang saya dari situ tidak dari PMI," ujar Awal.
ADVERTISEMENT

Penggunaan Sopir untuk Kegiatan Pribadi

Awal membantah tudingan soal ia menggunakan sopir PMI untuk urusan pribadi. "Pengurus menjalankan pekerjaannya dijemput dengan driver kantor itu kan benar, salahnya di mana?"

Detail Kegiatan yang Dihilangkan Sejak 2022

Catatan: Yang dihilangkan adalah yang di-highlight warna hijau.