Klarifikasi Luhut soal Kabar Diusir dari Kampus di Medan

13 April 2019 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah video yang menunjukkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, yang seolah diusir dari Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), Medan, pada Jumat (12/4) malam.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut juga nampak mahasiswa meneriakkan nama Prabowo yang diiringi salam dua jari saat Luhut melintas. Namun, saat itu Luhut tampak tersenyum sambil melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam mobil.
Terkait video tersebut, Luhut pun memberikan klarifikasinya. Saat diwawancarai wartawan pada Sabtu (13/4) di Medan, Luhut mengatakan ia tidak diusir. Menurut Luhut, saat itu ia sudah selesai menyampaikan kuliah umum selama 20 menit.
Dalam pidatonya, Luhut menyatakan dirinya tidak pernah meminta mahasiswa memilih pasangan calon tertentu. Ia hanya meminta mahasiswa tidak golput saat hari pencoblosan pada 17 April.
"Waktu saya naik (podium) ada yang provokasi. Saya bicara sekitar 20 menit sampai selesai. Dimana pun saya bicara, saya tidak pernah bilang pilih paslon ini, pilih paslon itu, terutama kalau bicara di depan mahasiswa. Saya selalu bicara bahwa kalian pilih paslon sesuai hati nuranimu, jangan golput, pergilah ke TPS besok tanggal 17 (April)," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
"Tanya hati nuranimu siapa yang mau kau pilih. Lalu saya jelaskan keadaan ekonomi saat ini. Selesai kuliah umum saya turun, masih ada kumpulan mahasiswa," lanjutnya.
Menko Maritim Luhut Panjaitan. Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan
Luhut juga tak masalah saat mahasiswa meneriakkan nama Prabowo ketika ia berjalan ke mobil, sebab ia menilai itu merupakan bagian dari demokrasi.
Bahkan dari beberapa mahasiswa itu, kata Luhut, ada yang meminta swafoto dengannya.
"Saya bilang enggak apa-apa, kami tos tos begitu. Begitu terus, saya jalan sampai ke mobil. Saya tos dan banyak yang selfie sama saya. Itu sudah jam 10 (22.00 WIB) kurang sedikit. Kalau mereka mahasiswa yang masih muda begitu kan sah-sah saja. Jadi kalau ada yang bilang saya diusir, saya enggak merasa diusir. Sudah selesai semua," jelas Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut pun mendengar saat itu mahasiswa tak hanya meneriakkan nama Prabowo. Ia juga mendengar ada yang meneriakkan Jokowi.
"Ada yang teriak-teriak Jokowi lagi, Jokowi lagi dan ada pula yang teriak 'Prabowo, Prabowo'. Tidak apa-apa kan demokrasi. Asalkan tidak sampai berkelahi, bermusuhan," ucap Luhut.
Luhut juga menjelaskan saat berpidato, ia juga selalu mengajak semua pihak untuk dewasa berdemokrasi dan tidak percaya pada hoaks.
"Yang saya luruskan adalah tidak benar Presiden itu tidak memperhatikan umat Islam, kriminalisasi ulama. Lalu tidak benar Presiden terindikasi PKI," ujar Luhut .
"Kemudian dikatakan juga negara kita punya banyak utang, tidak benar. Hutang kita rendah kok. Utang kita hanya 29,6% dari PDB padahal utang itu boleh hingga 60% dari PDB," tutupnya.
ADVERTISEMENT