Klarifikasi Pesepeda Road Bike yang Viral Usai Diberi Jari Tengah oleh Pemotor

28 Mei 2021 18:31 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pesepeda memacu kecepatan saat berlangsungnya uji coba pemberlakuan lintasan road bike di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Minggu (23/5).  Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pesepeda memacu kecepatan saat berlangsungnya uji coba pemberlakuan lintasan road bike di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Minggu (23/5). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Insiden yang terjadi antara pesepeda balap (road bike) dengan pemotor mendapat perhatian publik hingga viral di media sosial. Diketahui insiden tersebut terjadi di kawasan Dukuh Atas, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/5).
ADVERTISEMENT
Rombongan road bike ini diacungi jari tengah oleh pengendara motor berpelat nopol AA karena dianggap menghalangi laju kendaraan. Karena sejatinya pesepeda telah memiliki jalur khusus di sebelah kiri.
Usai foto tersebut viral, akhirnya pihak pesepeda memberikan klarifikasinya di akun Instagram goshow.cc.
Di dalam klarifikasi berbahasa Inggris itu, disebutkan mereka bersepeda dalam rangka merayakan ulang tahun salah seorang anggotanya.
Mereka terpaksa bersepeda di jalur kanan karena ada bus yang menyeberang hendak mengarah ke underpass Dukuh Atas.
Setelah dirasa aman dan pesepeda hendak kembali ke jalur kiri, muncullah pemotor tersebut hingga kemudian fotonya menjadi viral.
"After we thought all was cleared, we wanted to move back to the left, but out of nowhere the motorcycle gentlemen came up. And finally the only viral photo floating in all wag ๐Ÿ˜ giving 1 side assumption," demikian tertulis dalam klarifikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Terkait insiden itu, Kasat Lantas Polres Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi memberi imbauan. Pesepeda, apa pun sepedanya, hendaknya tak mengambil jalur kendaraan bermotor. Mereka tetap harus di sebelah kiri.
"Sebenarnya itu tidak boleh. Itu sangat membahayakan," kata Lilik, saat dikonfirmasi, Jumat (28/5).