Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Klarifikasi Polwan di Sumut soal Video Ancam Siram Air Panas ke Anak
18 Februari 2025 10:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Polwan di Polda Sumut, Brigadir D, viral di media sosial lantaran diduga menganiaya anaknya yang masih balita. Bahkan, ia disebut mengancam menyiram anaknya itu dengan air mendidih.
ADVERTISEMENT
Brigadir D pun angkat bicara soal ini. Menurutnya, video yang beredar di media sosial adalah hasil editan.
“Saya mau mengklarifikasi dan meminta maaf atas video beredar yang menampilkan muka saya dan suara anak saya yang sedang menangis tantrum dan diedit, dipotong, diblur seluruh badan anak saya,” kata Brigadir D pada Selasa (18/2).
“Sehingga oknum yang tidak bertanggung jawab menyebarkan video potongan yang menggiring opini masyarakat sehingga di situ dilihat kesannya di situ anak saya itu saya siksa. Saya berbicara ini karena merasa terancam dan ketakutan,” sambungnya.
Brigadir D menuturkan, video tersebut direkam oleh suaminya personel Kodam I Bukit Barisan yakni Lettu AR.
Kata dia, kejadian itu bermula saat Brigadir D sebelumnya mengeluh tak bisa menggendong anaknya yang sedang tantrum melalui pesan WhatsApp. Penyebabnya, kata dia, ia sedang sakit perut.
ADVERTISEMENT
Sementara, Lettu AR berada di lokasi lain yang tidak dirinci. Lalu, Lettu AR pun melakukan panggilan video ke Brigadir D. Momen itu pun direkam oleh Lettu AR.
Saat itu, kata Brigadir D, ia video call sambil memasak. Jadi, soal momen anaknya dalam video yang beredar ditarik paksa adalah saat ia berusaha menyelamatkan anaknya yang hampir memegang panci air panas.
“Anak saya mendekati kompor yang menyala. Saat itu saya juga sedang memasak air untuk mandi air hangat anak saya dan satu lagi memasak agar-agar,” sambungnya.
“Spontan saya menarik tangannya sampai dengan terlihat anak saya masih menangis. Di sini saya spontan karena anak saya hampir pegang gagang panci air panas yang sedang mendidih,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Brigadir D pun membantah bahwa ia mengancam menyiram anaknya dengan air panas.
“Di situ saya ambil panci agar-agar dan saya katakan kusiram ini ya, kusiram, maksud saya adalah kalau misal suami saya ada di depan saya dengan perasaan yang amat marah melihat dan mengingat kebiasaan suami saya yang selingkuh sejak saya hamil 3 bulan, saya ingin menyiram dia,” kata dia.
“Dapat saya jelaskan penderitaan yang saya alami itu sejak saya hamil 3 bulan,” sambungnya.
Brigadir D juga mengaku sudah melaporkan suaminya itu ke Pomdam I Bukit Barisan atas dugaan perselingkuhan dan KDRT.
Terkait laporan ini, kumparan sudah mengkonfirmasi ke Kodam I Bukit Barisan namun belum direspons.
Sebelumnya, dalam video beredar, ada seseorang yang video call dengan Brigadir D. Di video itu, terdengar pula suara balita menangis.
ADVERTISEMENT
“Janganlah kayak gitu, kasihan dia kayak gitu,” kata pria yang merekam layar momen video call itu.
“Kasih minum,” sambungnya.
Sementara, wanita yang disebut sebagai Brigadir D dalam video justru memberikan ancaman.
“Bentar lagi kukirim ke rumah sakit, kusiram pakai ini ya,” sambungnya.
Terkait hal ini, Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani menyebut pihaknya sedang mendalami soal dugaan penganiayaan tersebut.
“Masih didalami Bid Propam Polda Sumut, kita tunggu dululah hasilnya ya,” kata Siti saat dikonfirmasi pada Senin (17/2).