Klarifikasi RS soal Viral Video Bayi di Blora Meninggal karena Harus Rapid Test

11 September 2020 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Blora. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Blora. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu, Blora, Jateng, angkat bicara soal kabar viral bayi yang meninggal karena harus rapid test sebelum dirawat. Manajemen mengatakan, bayi tersebut tiba di RS pada Senin (7/9) sekitar pukul 16.30 WIB, lalu meninggal pada Selasa (8/9) pagi.
ADVERTISEMENT
Direktur RS PKU Muhammadiyah Cepu, Achmad Budhy Karyono, menegaskan informasi yang menyebut adanya bayi yang belum ditangani karena harus test rapid tidak benar.
"Tidak benar disebut belum sempat dirawat karena harus nunggu di rapid test dulu. Logika saja, misalkan sampeyan (kamu) petugas kesehatan, ada pasien masak mau dibiarkan, pasti ya tidak," Budhy kepada wartawan, Jumat (11/9).
Lebih lanjut, Budhy mengatakan, semua pasien yang masuk IGD langsung ditolong sesuai dengan prosedur. Karena sekarang sedang pandemi corona, tambah Budhy, maka pasien yang datang dengan keluhan yang berkaitan dengan corona akan dilakukan rapid test. Ia mengaku, prosedur tersebut juga dilakukan RS lainnya.
Budhy menambahkan, bayi yang ada di video itu mengalami gejala panas dan muntah selama satu pekan. Selain itu, bayi itu juga mengalami batuk pilek selama dua hari. Ia juga dilaporkan ada sesak napas dan diare, sehari tiga kali.
ADVERTISEMENT
"Dia (akun Burhan F-four) tidak tahu persis persoalan ini, ada untungnya juga. Akhirnya dia njawab, minta maaf karena tidak tahu situasi yang sebenarnya," tegas Budhy.
Lebih lanjut, Budhy mengimbau masyarakat luas untuk menyampaikan berita yang benar dan bermanfaat. Jangan sampai informasi tersebut menyesatkan.
"Seperti halnya dia nyoting (merekam) di rumah sakit, benar tidak itu. Jadi, percayalah sama petugas medis. Keselamatan pasien itu diutamakan," katanya.
Permintaan maaf akun Facebook yang unggah video bayi meninggal karena rapid tes di Blora. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medis RS PKU Muhammadiyah Cepu, Irianto menambahkan pihak manajemen tidak akan menempuh jalur hukum terkait unggahan video viral tersebut.
"Kalau dijalur hukum tidak, soalnya dia juga sudah minta maaf," pungkasnya.
Sebelumnya, akun Facebook Burhan F-four mengunggah video bayi yang diklaim keponakannya meninggal karena harus menjalani rapid test sebelum dirawat.
ADVERTISEMENT
Setelah viral, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora melakukan pengecekan soal video tersebut. Plt Kepala DKK Blora, Henny Indriyanti, mengatakan bayi tersebut dirawat di RS PKU Muhammadiyah Cepu.
Sementara itu, akun Burhan F-four juga minta maaf karena tidak tahu soal kebenaran video tersebut.