Klarifikasi Rusia soal Tudingan Serangan dan Pembantaian di Ukraina

9 April 2022 19:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah mobil diparkir di sebelah barikade jalan, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kiev, Ukraina, Senin (28/2/2022). Foto: Jedrzej Nowicki/Agencja Wyborcza.pl via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah mobil diparkir di sebelah barikade jalan, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kiev, Ukraina, Senin (28/2/2022). Foto: Jedrzej Nowicki/Agencja Wyborcza.pl via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menjabarkan persiapan Kiev ketika menuding Rusia terkait penyerangan dan pembunuhan massal warga sipil di beberapa wilayah di Ukraina, seperti Irpin, Bucha, dan baru-baru ini, Kramatorsk.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov memperingatkan bahwa saat ini Kiev sedang mempersiapkan provokasi lainnya untuk menuduh Rusia.
Jubir Kemenhan Rusia, Igor Konashenkov. Foto: Getty Images
“Rezim Kiev sedang mempersiapkan provokasi untuk menuduh Rusia melakukan pembantaian terhadap penduduk kota Irpin,” kata Konashenkov.
Dalam sebuah pesan video singkat, Konashenkov menjelaskan bagaimana alur “pembantaian oleh pasukan Rusia di Irpin” terjadi dan rencana Ukraina untuk memprovokasi Rusia kali ini.
“Petugas Security Service of Ukraine (SBU) berencana untuk membawa mayat-mayat penduduk setempat yang meninggal karena penembakan oleh artileri Ukraina dari kamar mayat di sebuah rumah sakit di Jalan Polevaya untuk lalu dibawa ke ruang bawah tanah salah satu bangunan di pinggiran timur kota Irpin,” jelas Konashenkov, dilansir dari media lokal RIA Novosti.
Kendaraan militer yang hancur, di Irpin, Ukraina. Foto: REUTERS
Konashenkov dalam pesan video tersebut juga menekankan bahwa unit militer Rusia telah meninggalkan wilayah Irpin lebih dari seminggu yang lalu.
ADVERTISEMENT
“Kemudian, di kawasan hutan Pushcha-Voditsky Ukraina, SBU akan mengorganisir aksi bertahap dengan penembakan dan ‘penghancuran’ yang seakan-akan dilakukan oleh ‘kelompok intelijen Rusia’, lalu tiba di Irpin ‘untuk membunuh para saksi kejahatan perang oleh pasukan Rusia,’” lanjut Konashenkov.
Petugas layanan darurat membawa mayat warga sipil yang tewas akibat Invasi Rusia di Irpin, Ukraina, Kamis (31/3/2022). Foto: Zohra Bensemra/Reuters
Untuk memberikan “bukti yang tidak terbantahkan”, pihak SBU diperkirakan akan meletakkan mayat-mayat tentara Rusia yang dibunuh oleh kaum nasionalis Ukraina. Konashenkov menamakan aksi ini sebagai “tindakan sinis” yang direncanakan oleh Ukraina untuk nantinya disebar melalui media Barat.
“‘Tindakan sinis’ yang dipentaskan ini diorganisir untuk distribusi materi video selanjutnya melalui media Barat," tutur Konashenkov.

Terkait “Pembantaian Puluhan Warga Sipil” di Bucha

Melalui media Barat, Ukraina menyebarkan foto-foto bagaimana puluhan mayat berserakan di jalanan kota setelah pasukan tentara Rusia meninggalkan Bucha, pada Rabu (1/3/2022). Menanggapi hal ini, banyak hal janggal yang ditemukan oleh warga dunia maya.
ADVERTISEMENT
- Foto-foto tersebut muncul hanya beberapa hari setelah pasukan Rusia meninggalkan kota
- Tidak ada darah di dekat mayat yang berserakan di tanah
- Beberapa mayat memiliki perban putih di lengan baju mereka dan bisa saja dibunuh oleh pasukan keamanan Ukraina atau pertahanan teritorial.
Presiden Volodymyr Zelensky melihat langsung kehancuran di kota Bucha, tepat di barat laut ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Senin (4/4/2022). Foto: Ronaldo Schemidt/AFP
Kemenhan Rusia menganggap ini adalah provokasi lain yang digencarkan oleh pihak Ukraina.
“Tidak ada satu pun penduduk Bucha yang menderita akibat aktivitas militer Rusia dan semua unit pasukan Rusia benar-benar telah meninggalkan kota pada 30 Maret,” tegas pihak Kemenhan Rusia.
“Pada saat bersamaan, pasukan Ukraina menembaki dengan artileri, tank, dan beberapa sistem peluncuran roket sepanjang waktu,” tambahnya.
Pegawai layanan pemakaman menurunkan jenazah warga sipil di pemakaman lokal, di kota Bucha, di luar Kiev, Ukraina, Rabu (6/4/2022). Foto: Oleg Pereverze/REUTERS
Kremlin menggarisbawahi bahwa semua unit Rusia telah ditarik sepenuhnya dari Bucha sejak 30 Maret 2022, satu hari setelah putaran perundingan damai tatap muka Rusia-Ukraina di Turki.
ADVERTISEMENT
"Semua hal tersebut mengkonfirmasi bahwa foto dan rekaman video dari Bucha adalah pementasan lain oleh rezim Kiev untuk media Barat, seperti halnya di Mariupol dengan rumah sakit bersalin, serta di kota-kota lain," tegas pernyataan Kremlin, pada Senin (4/4/2022).
Foto satelit menunjukkan kondisi di Bucha, Ukraina. Foto: Maxar Technologies/Handout via Reuters
Kremlin mengatakan bahwa prajurit Rusia justru telah mendistribusikan 452 ton bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di wilayah Kiev. Penduduk setempat juga disebut Kremlin dapat bergerak dengan bebas di sekitar kota dan leluasa menggunakan telepon seluler.
Di samping itu, Kremlin juga melaporkan jalan keluar dari Bucha terbuka tanpa halangan. Semua warga bisa dengan bebas meninggalkan kota ke arah utara, termasuk ke Republik Belarus.

Terkait “Serangan Roket” di Stasiun Kereta Api Kramatorsk

Baru-baru ini, pihak berwenang Ukraina menuduh Rusia melakukan serangan roket di stasiun kota bagian timur Ukraina, Kramatorsk. Dikabarkan sebanyak 50 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka, pada Jumat (8/4/2022).
ADVERTISEMENT
Kremlin membantah pernyataan ini dan menjelaskan bahwa Rusia tidak memiliki misi yang dijadwalkan untuk wilayah tersebut.
Prajurit Ukraina berdiri di samping mobil yang rusak setelah penembakan Rusia di stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina, Jumat, Jumat (8/4/2022). Foto: Andriy Andriyenko/AP Photo
“Angkatan bersenjata Rusia tidak memiliki misi yang dijadwalkan untuk Kramatorsk pada hari Jumat,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan melalui panggilan konferensi di hari yang sama kabar tersebut tersebar.
Kremlin juga menambahkan bahwa fragmen dari rudal Tochka-U tidak menggambarkan sistem rudal Rusia dan serangan itu dilakukan dari sisi angkatan bersenjata Ukraina.
ADVERTISEMENT
“Harap dicatat bahwa semua foto dari latihan Allied Resolve-2022 yang diterbitkan oleh Kiev tidak menggambarkan sistem rudal Rusia. Rudal taktis Tochka-U, yang pecahannya ditemukan di dekat stasiun kereta Kramatorsk, hanya digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina,” tegas pihak Kemenhan Rusia.
Sisa-sisa roket yang menghantam stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina. Foto: FADEL SENNA / AFP
Pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Indonesia juga menimpali pernyataan ini. “Pada 14 Maret 2022, rudal serupa Tochka-U dari Divisi Brigade Rudal Terpisah ke-19 Angkatan Bersenjata Ukraina menghantam pusat kota Donetsk, menewaskan 17 orang di tempat dan melukai 36 warga sipil lainnya,” papar pihak Kedubes Rusia dalam sebuah pernyataan pers.
ADVERTISEMENT
“Semua pernyataan perwakilan rezim nasionalis Kiev tentang dugaan serangan rudal oleh Rusia di stasiun kereta api di kota Kramatorsk pada 8 April adalah provokasi dan sama sekali tidak benar,” lanjut isi pernyataan pers tersebut.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan bahwa sebenarnya foto-foto yang diunggah oleh pihak Kiev merupakan foto lama yang diambil saat latihan militer Rusia-Belarusia Resolusi Sekutu 2022 pada Februari silam.
Sisa-sisa roket yang menghantam stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina. Foto: FADEL SENNA / AFP
“Untuk menuduh Rusia atas dugaan serangan rudal di stasiun kereta api Kramatorsk, rezim Kiev mengunggah foto-foto peluncur Tochka-U ke jejaring sosial, yang diselenggarakan pada Februari 2022 dalam latihan ‘Rusia-Belarusia Resolusi Sekutu 2022’”, kata pihak Kemenhan Rusia, pada Jumat pekan ini.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga mencatat bahwa tindakan tidak Kiev seperti itu mengkonfirmasi validitas tugas operasi militer khusus Rusia untuk tetap menggencarkan aksi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
ADVERTISEMENT