Klaster Soto Lamongan di Yogya Semakin Menyebar, 16 Orang Positif Corona

7 September 2020 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus terkonfirmasi corona klaster soto Lamongan di Yogyakarta terus bertambah. Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut ada 16 kasus terkonfirmasi dari klaster ini setelah ada 3 tambahan baru.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan tambahan 3 kasus baru tersebut terdiri dari 1 keluarga serumah, 1 tetangga yang sempat salat berjemaah dengan pedagang soto, dan 1 pembeli yang beralamat di Kabupaten Bantul.
"Ada konfirmasi dari Bantul pembeli itu positif. Kita dapat informasi dari Bantul di Soto Lamongan itu kemarin mendapat gejala panas dan segala macam dan periksa di Puskesmas terdekat dan positif," ujar Heroe di kantornya, Senin (7/9).
Untuk tetangga dan keluarga serumah dilaporkan positif corona pada Sabtu (5/9) lalu. Heroe pun meminta kepada para pelanggan soto Lamongan yang membeli pada bulan Agustus agar memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Pada mereka yang membeli di soto Lamongan Agustus silakan merapat ke layanan kesehatan terdekat untuk deteksi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, swab sudah dilakukan kepada 14 pembeli. Hasilnya 1 pembeli dari Bantul tadi yang positif corona, 2 pembeli lain hasilnya negatif, dan 11 lainnya hasil swab belum keluar.
Sebelumnya, klaster ini bermula dari seorang pedagang soto Lamongan di sekitar XT Square, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta yang positif corona.
Pemerintah Kota Yogyakarta pun terus melakukan tracing dan ditemukan 15 kasus. Sehingga dengan pedagang awal jumlah kasus menjadi 16. Mereka terdiri dari keluarga, karyawan, hingga pembeli.